Learning the Culture of Chinese Indonesian Community through the Documentary Film “Once Upon a Time in Chinatown”

Authors

  • Septerianie Sutandi Universitas Kristen Maranatha
  • Selvia Universitas Kristen Maranatha

DOI:

https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i3.2654

Keywords:

Cultural Learning, Learning Media, Documentary Film, Chinese Indonesian, Culinary

Abstract

Chinese Indonesian has a very diverse culture. On the other hand, people who are interested in Mandarin and Chinese culture in Indonesia are also increasing. Chinese Indonesian community contributes and has a big role in Indonesian history. The learning media used to study Chinese culture are very diverse, one of which is using documentary films. The purpose of this research is to find out the Chinese Indonesian community values that can be learned by the general public from the film "Once Upon a Time in Chinatown", as well as to identify how the film can be used as a medium for learning the culture of the Indonesian Chinese community. Researchers uses a qualitative descriptive method to analyze the cultural data of the Chinese Indonesian in each episode of the documentary film. The result of this research show that a lot of Chinese culture, especially in the culinary field, has been acculturated with Indonesian culture, has given a new color to Indonesian culture and other aspects of life. This documentary film fulfills the characteristics of documentary films as a Chinese Indonesian culture learning media because it prioritizes conveying the reality and processes of past events as scientific information, conveying messages, positive mental attitudes, and norms that should be imitated.

 

References

Angelline, M. (2021). Analisis Akulturasi Budaya pada Restoran “Kartiko” Surabaya. Century: Journal of Chinese Language, Literature and Culture, 9(2), 11–26.

Anis, M., & Sari, Y. (2018). Kesenian Barongsai sebagai Sarana Pembauran Masyarakat Tionghoa di Aceh Tamiang. Seuneubok Lada: Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial, Budaya Dan Kependidikan, 5(2), 207–223.

Bromokusumo, A. (2013). Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara. Kompas

Diner, L., & Moorad, A. (2010). Kajian Budaya Jepang dalam Buku 20 Tema Sebagai Materi Pembelajaran Membaca. Jurnal Penelitian Pendidikan, 27(1).

Edlim, F. L. (2018). Implikasi Budaya pada Control Bisnis Keluarga Etnis Tionghoa: Studi Kasus pada CV. K di Samarinda. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 7(1), 84–92.

Fachruddin, A. (2012). Dasar-dasar Produksi Televisi (1st ed.). Kencana Prenada Media Group.

Febriania, W. F., Mahzuni, D., & Septiani, A. (2021). Kehidupan Budaya Etnis Tionghoa di Kota Sukabumi 1966 – 2002. Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Ilmu Sejarah, 4(2), 154–155.

Handinoto. (2008). Perkembangan Bangunan Etnis Tionghoa di Indonesia (Akhir abad 16 sampai tahun 1960-an). Prodising Simposium Nasional Arsitektur Vernakular 2.

Ibrahim, R., & Sukmadinata, N. S. (2010). Perencanaan Pengajaran (1st ed.). Rineka Cipta.

Karino. (2020). Penerapan Media Film Dokumenter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia pada Siswa. Jurnal Riset Tindakan Indonesia, 5(1), 1–5.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi (8th ed.). Rineka Cipta.

Kohl, D. G. (1984). Chinese architecture in the Straits Settlements and Western Malaya: Temples, Kongsis and Houses (1st ed.). Heinemann Asia.

Kunto, H. (1986). Semerbak Bunga di Bandung Raya. Granesia.

Magriyanti, A., & Rasminto, H. (2020). Film Dokumenter sebagai Media Informasi Kompetensi Keahlian SMK Negeri 11 Semarang. Pixel: Jurnal Ilmiah Komputer Grafis, 13(2), 123–132.

Pitoyo, D. (2006). Manusia Bijaksana Menurut Taoisme. Jurnal Filsafat, 16(3), 25–276.

Putri, N. A., Honggowidjaja, S. P., & Supprobo, P. (2018). Perancangan Interior Restoran China di Surabaya. Jurnal Intra, 6(2), 310–315.

Ramli. (2019). Moderasi Beragama bagi Minoritas Muslim Etnis Tionghoa di Kota Makassar. Kurioritas: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 12(1), 135–162.

Rikarno, R. (2015). Film Dokumenter sebagai Sumber Belajar Siswa. Jurnal Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 17(1), 129–149.

Salim, Y., Ardianto, D. T., & Erandaru. (2019). Perancangan Film Dokumenter Tentang Fenomena Budaya Etnis Tionghoa di Pasar Semawis Semarang. Jurnal DKV Adiwarna, 1(14).

Selvia. (2021). Ragam Budaya Penggunaan Piranti Sumpit Masyarakat Bandung. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 11(3), 355–373.

Sembiring, E. B., Miranto, C., & Ardiman. (2018). Produksi Film Dokumenter Perahu Jong sebagai Media Pembelajaran dan Promosi Budaya. Teknomatika: Jurnal Teknologi Dan Informatika, 10(2), 23–32.

Silvia, M. (2014). Film Dokumenter Pembuatan Songket Silungkang. DEKAVE: Jurnal Desai Komunikasi Visual, 3(1).

Suherman, Sunarto, & Alpajar, A. (2020). Penggunaan Media Film dalam Proses Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA-Muhammadiyah 1 Plus Malang. At-Ta’lim: Media Informasi Pendidikan Islam, 19(2), 384–400.

Taufik, M. (2011). Konsep Teologi dan Humanisme dalam Filsafat Cina. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 10(1), 167–177.

Tazakka, M. S., Dewa, R. P., & Putro, A. A. P. (2020). Representasi Nilai-Nilai Budaya Jawa Pada Film (Studi Semiotika Representasi Nilai-Nilai Budaya Jawa Pada Film “Mantan Manten” Karya Farishad Latjuba). Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(4), 163–177.

Widiani, L. S., Darmawan, W., & Ma’mur, T. (2018). Penerapan Media Film sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Mengolah Informasi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah. Factum: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 7(1), 123–132.

Downloads

Published

29-07-2023

How to Cite

Sutandi, S. ., & Selvia. (2023). Learning the Culture of Chinese Indonesian Community through the Documentary Film “Once Upon a Time in Chinatown”. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(3), 740–754. https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i3.2654

Issue

Section

Articles