Study Of Folklor Ceremony Of Ari-Ari In Bali Aga And Non Bali Aga As A Local Culture Of The Lind

Authors

  • I Wayan Sujana STIKES Buleleng
  • Made Nila Yuwinda Sari STIKES Buleleng
  • Putu Dian Prima Kusuma Dewi STIKES Buleleng
  • Putu Agus Windu Yasa Bukian STIKES Buleleng

Keywords:

Cerita Rakyat, Ari-Ari, Bali Aga Dan Non Bali Aga, Budaya Lokal

Abstract

Simbolik rasa syukur atas lahirnya bayi dalam sastra Hindu dikaitkan dengan rangkaian upacara ari-ari dengan sistem mendem, menghanyutkan ke laut serta menggantungkan pada suatu tempat. Komunitas Bali Aga memiliki folklor dan ciri khas tersendiri dalam prosesi upacara ari-ari yang dilakukan dengan sistem gantung. Dasar folklor menjadi kajian menarik dalam penelitian ini untuk melihat dasar perbedaan prosesi ritual mendem ari-ari antara Bali Aga dengan sistem gantung dan non Bali Aga dengan sistem mendem. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan lembar observasi dan indept interview pada tokoh adat, tokoh agama dan pasangan suami istri di wilayah Desa Tigawasa dan Desa Bungkulan. Analisis data dengan deskriptif kualitatif induktif dan reduksi. Hasil dari studi folklor ini menunjukkan bahwa proses upacara ari-ari yang dilakukan oleh umat Hindu Bali Non Aga dan Bali Aga Tigawasa memang berbeda. Bali Aga melakukan sistem gantung pada Pigi (tempat yang dikeramatkan) tanpa banten khusus dengan dasar folklor bahwa ari-ari bayi sebagai bagian yang kotor sedangkan roh atau jiwanya tetap dihormati saat upacara tiga bulanan. Berbeda halnya dengan umat Hindu Non Bali Aga di Desa Bungkulan, mereka melakukan proses upacara ari-ari dengan cara mendem dalam pekarangan rumah yang merupakan warisan dari leluhur secara turun temurun.

References

Agung, I. G. et al. (2016) ‘Aplikasi Animasi 3 Dimensi Mendem Ari-Ari Berbasis Android’, 4(1), pp. 114–122.
Agus, P. et al. (2019) ‘Placenta Ceremony For Social Culture and Hope Human Hindu Bali’, Vidyottama Sanatana International Journal of Hindu Science and Religius Studies, 3(1), pp. 124–128. doi: 10.25078/ijhsrs.v3i1.762.
Arta, K. S. (2010) ‘PROSESI UPACARA ARI-ARI DENGAN SISTEM GANTUNG (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Adat Bayung Gede Kabupaten Bangli)’, (2).
Arwati, N. M. S. (2006) Upacara Manusa Yadnya. Denpasar.
Çaya, S. (2015) ‘Beliefs Related to Child-Birth in a Western Anatolian Town : A Review Article’, 11(8), pp. 36–43. doi: 10.3968/7440.
Gautama, W. B. (2008) Tutur Rare Angon. Denpasar: Paramita.
Hussain, R., Ahmed, Z. and Bano, P. (2013) ‘Ethnographical study of postpartum practices and rituals in altit hunza’, 0132(12), pp. 464–469.
I Wayan Sujana, Made Nila Yuwinda Sari, P. D. P. K. D. (2018) ‘Aplikasi Proses Mendem Ari-Ari Sebagai Kearifan Budaya Lokal Umat Hindu’, Vidya Samhita, 19(1), pp. 72–81.
I Wayan Trisna Mahardika, C. D. (2016) ‘Civic Culture Dalam Nilai-Nilai Budaya Dan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Trunyan I Wayan Trisna Mahardika, Cecep Darmawan’, Humanika, 23(1).
Kpadonou, Fiossi, GT Kpadonou, Azon-Kouanou A, A. M. (2015) ‘Behavior Placenta Processing : Sociocultural Considerations and Impact on the Future of’, 3(4). doi: 10.4172/2375-4494.1000222.
Lisiana, N. L. G. (2014) ‘Pemertahanan Tradisi Penguburan Ari-Ari Pada Masyarakat Bali Aga Di Desa Pekramanbayung Gede, Kintamani, Bangli (Studi Tentang Representasi Nilai Keagamaan Pada Ritual Dalam Masyarakat Pra Aksara Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Ips Di SMP)’, Faklutas Ilmu Sosial Unidksha.
Mangku Alit Pekandelan, I. W. Y. (2010) Kanda Empat Rare Mewujudkan Keluarga Bahagia Selamat Sekala-Niskala. Surabaya: Paramita.
Purna, I. M. (2014) ‘Mitos kepercayaan desa adat sidetapa, kecamatan banjar, kabupaten buleleng, bali’, Jnana Bali, pp. 235–248. Available at: https://jurnalbpnbbali.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/Jnana/article/view/19.
Putri, D. A. E. (2016) ‘Kearifan Ekologi Masyarakat Bayung Gede Dalam Pelestarian Hutan Setra Ari-Ari Di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli’, Jurnal Humanis, 15, pp. 22–30.
Retnoningsih, D. (2014) Kajian Folklor Rangkaian Upacara Adat Kehamilan Sampai Dengan Kelahiran Bayi Di Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sharma, S. et al. (2016) ‘Dirty and 40 days in the wilderness : Eliciting childbirth and postnatal cultural practices and beliefs in Nepal’, BMC Pregnancy and Childbirth. BMC Pregnancy and Childbirth, pp. 1–12. doi: 10.1186/s12884-016-0938-4.
Speziale, H. and Carpenter, D. (2007) Qualitative research in nursing advancing the humanistic imperative (5th ed.)., 2007. New York: Lippincott Williams and Wilkins.
Sudharta, T. R. (2013) Manusia Hindu Dari Kandungan Sampai Perkawinan. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Wayan Sujana, . Made Nila Yuwinda Sari (2017) Aplikasi Proses Mendem Ari-Ari Sebagai Kearifan Budaya Lokal Umat Hindu. Penelitian Dosen Pemula HIbah Dikti. Unplublished.

Downloads

Published

01-09-2020

How to Cite

Sujana, I. W., Sari , M. N. Y., Kusuma Dewi, P. D. P. ., & Yasa Bukian , P. A. W. (2020). Study Of Folklor Ceremony Of Ari-Ari In Bali Aga And Non Bali Aga As A Local Culture Of The Lind. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2), 326–340. Retrieved from https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/503

Issue

Section

Articles