Analisis Tindak Tutur Masyarakat Hindu-Islam Dalam Proses Upacara Di Pura Bhur Bwah Swah, Karangasem

Authors

  • Putu Andyka Putra Gotama STKIP Agama Hindu Amlapura

Keywords:

Tindak Tutur, Masyarakat Hindu-Islam

Abstract

Bahasa sebagai wahana komunikasi digunakan setiap saat. Dengan demikian, kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan. Salah satu yang menarik untuk dikaji adalah mengenai tindak tutur. Penelitian ini akan mengkaji fenomena bahasa yaitu tindak tutur yang dapat dikatakan cukup unik. Hal ini disebabkan karena peneliti akan mencoba mengkaji tuturan yang terjadi dalam situasi lintas agama. Diketahui bersama bahwa Indonesia sedang dilanda oleh konflik sara. Di sisi lain, ada wilayah di Bali, tepatnya di Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, hidup sekelompok masyarakat yang memiliki latar belakang Agama yang berbeda yaitu Hindu dan Muslim, namun dapat hidup rukun bahkan masyarakat Muslim juga terlibat dalam serangkaian Upacara di Pura Bhur Bwah Swah. Kerukunan tersebut tentu disebabkan oleh salah satu faktor, yaitu komunikasi yang baik. Berdasarkan hal tersebut, timbul ketertarikan untuk menganalisis Tindak Tutur Masyarakat Hindu-Islam dalam Proses Upacara di Pura Bhur Bwah Swah, Karangasem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam komunikasi Masyarakat Hindu-Islam pada Proses Upacara di Pura Bhur Bwah Swah di Karangasem. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat Hindu- Muslim yang terlibat dalam proses upacara di Pura Bur Bwah Swah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi yang dibantu dengan teknik pencatatan dan perekaman. Kemudian, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ternyata kutipan komunikasi masyarakat Hindu dan Muslim pada persiapan dan pelaksanaan upacara di Pura Bhur Bwah Swah mengandung tindak tutur baik lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Dari sisi lokusi, seluruh kutipan komunikasi di atas memiliki makna yang tersirat jelas dalam ujaran. Kemudian, ilokusi setiap kutipan komunikasi memiliki daya atau makna yang memuat pemberitahuan, pengingat, perintah atau anjuran yang jelas sehingga berdampak pada perlokusi. Artinya, mitra tutur dapat melaksanakan apa yang diminta oleh penutur sesuai dengan ilokusi yang terkandung di masing-masing kutipan komunikasi. Hal tersebut tentunya dapat mewujudkan komunikasi yang baik sehingga bermuara pada hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok yang baik pula. Kejelasan komunikasi inilah yang menjaga kerukunan masyarakat Hindu dan Muslim di daerah tersebut, baik pada saat melaksanakan kegiatan upacara maupun pada kehidupan sehari-hari. Berorientasi dari hasil penelitian di atas, disarankan kepada umat Hindu di Seraya, Karangasem disarankan untuk tetap menjaga komunikasi yang baik sehingga dapat tercipta kerukunan hidup antarumat beragama, lembaga pencetak tenaga guru Agama Hindu diharapkan dapat membuat program kegiatan yang berorientasi lapangan sehingga dapat memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam mengenal Pura Kahyangan Jagat dan kehidupan masyarakat di sekitarnya, tenaga guru atau dosen bahasa Indonesia kejelasan tindak tutur sangat penting untuk diajarkan karena dengan hal tersebut dapat menciptakan komunikasi yang baik, tenaga guru atau dosen Pendidikan Agama Hindu diharapkan dapat memberikan contoh-contoh nyata ketika menjelaskan materi Pura Kahyangan Jagat termasuk kehidupan masyarakat sekitarnya, dan peneliti lain diharapkan tetap untuk meneliti keragaman bahasa dan budaya yang nantinya akan berujung pada pemertahanan eksistensinya

References

Agung, Anak Gede. 2005. Metode Penelitian. Singaraja: IKIP Negeri. Arikunto, M Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Bannadib.1982. Filsafat Pendidikan. Bandung: Rineka Putra.
Blum-Kulka, Shoshana. 1997. Playing it Safe: The Role of Conventionality Indirectness. Dalam Shoshana BlumKulka, Juliane Hous, Gabriele Kasper (Eds.), Cross Cultural Pragmatics: Request and Apologies. Nowood: Ablex Publishing Coorpotaion.
Brown, Gillian and Geoge Yule. 1986. Discourse Analysis. Cambridge: University Press.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Danuarta, Alfian Krida. 2013. Analisis Tindak Tutur antara Penjual dan Pembeli di Pasar Cepogo Boyolali: Kajian Pragmatik. Skripsi (diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Duranti, Allesandro. 2000. Linguistics Anthropology. University Press Dwija, Wayan. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura.
Etikasari, Dian. 2012. Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Kelas (Kajian Mikroetnografi terhadap Bahasa Guru). Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Negeri Malang.
Keraf, Gorys. 1984. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta : Fakultas Sastra.
Leech, Geoffry. 1983. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh MDD Oka. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Merdhana, Nyoman dan Sumarsono. 2009. Kearifan Lokal di Balik Bahasa Bali. Laporan Penelitian Fundamental (tidak diterbitkan). FBS, Undiksha Singaraja.
Miles, B. Matthew dan Huberman. 1987. Qualitative Data Analysis. India: Sage Publication Ltd.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Karya.
Nasution. 2000. Metode Penelitian. Bandung: Alpha Beta.
Pendit, Nyoman S. 1995. Hindu dalam Tafsir Modern. Denpasar: Yayasan Dharma Naradha.
Richard, Jack C. 1995. Tentang Percakapan. Terjemahan Ismari. Surabaya: Airlangga University Press.
Riyanto, Yatim. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Searle, John R. 1979. Taxonomy of Illocutionary Act. Dalam Martinich
A.P. The Philosophy of Language. 2001. Fourth Edition. New York: Oxford University Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarsono. 2009. Pragmatik. Singaraja: Undiksha.
Wendra, I Wayan. 2009. Buku Ajar Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja: Undiksha.
Wijana, ID Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Analisis Wacana Pragmatik, kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Downloads

Published

01-12-2019

How to Cite

Andyka Putra Gotama, P. (2019). Analisis Tindak Tutur Masyarakat Hindu-Islam Dalam Proses Upacara Di Pura Bhur Bwah Swah, Karangasem. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2-1), 210–233. Retrieved from https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/363

Issue

Section

Articles