Analisa Faktor Penyebab Kegagalan Sister Cities di Indonesia

Authors

  • Nablia Safitri Universitas Muhammadiyah Malang
  • Sisilia Putri Syafira Universitas Muhammadiyah Malang
  • Dyah Estu Kurniawati Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i1.2016

Keywords:

Cooperation, Policies, Regions, Sister City

Abstract

This study aims to analyze the failure of cooperation sister city. This research focuses on cooperation sister cities carried out by several local governments, which leads to the unsuccessful achievement of cooperation or even failure. The complexity of issues in international relations facilitates the emergence of local actors who play a role in foreign relations activities. The emergence of this sub-state actor is one of the impacts of a country's decentralization and regional autonomy policies so that the regions can participate in foreign relations. This study uses qualitative research methods through a literature review. In analyzing qualitative data, the author uses software, computer namely vosviewer. This study uses 20 journals from various cities in Indonesia that discuss the failure of sister cities. This study concludes that not all collaborations can run smoothly or as agreed. The failure occurred due to two factors, namely internal and external factors. The internal factors that occurred were the lack of communication between the two cities and the absence of significant results related to cooperation, then several external factors that occurred, such as changes in policies of the two regions, then policies at the global level impact on the state and influence local government policies.

References

Aldecoa, F., & Keating, M. (2013). Paradiplomacy in Action. London: Rouledge.

Anggia, G., Rohayatin, T., & Fauzi, L. M. (2020). Strategi Kerjasama Sister city Kota Bandung Dengan Petaling Jaya Di Bidang Ekonomi Perdagangan. Jurnal Caraka Prabu, 4(2), 180–202.

Damayanti, N. (2018). Strategi Pengembangan Kerjasama Sister city Kota Semarang, Indonesia – Brisbane, Australia. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 1(1), 51–58.

Deswimar, D. (2018). Dampak Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Kabupaten Kampar Dengan Malaysia Technology Development Corporation. 9(6), 39–58.

Djirimu, M. N. (2013). Peluang dan tantangan kerjasama sister city kota Baubau-Seoul. Universitas Hasanuddin, Ilmu Hubungan Internasional. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Erika, L., & Nurika, R. R. (2020). Perkembangan Sister city Surabaya-Guangzhou Dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Kota Surabaya. Jurnal Hubungan Internasional, 13(2), 141.

Firmansyah, Z. (2022). Paradiplomasi Antara Nusa Tenggara Barat dengan Kujawsko-Pomorskie Polandia 2019-2021.

Hakiem, F. N., & Susilowati, I. (2020). Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Penguatan Keamanan Manusia (Studi Kasus Kerjasama Luar Negeri Pemprov D.I. Yogyakarta). Dauliyah, 5(1), 49-81.

Kelowna. (2010). Council Policy. Policy, 5, 06.

Kementerian Luar Negeri. (2006). Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor: 09/A/KP/XII/2006/01 Tentang Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah. 1–58.

Khairi, N. F., Mulyanor, A., Sari, F. W., & Zhafira, N. (2021). Layu Sebelum Berkembang: Studi Kasus Kerjasama Sister city Malang dengan Fuqing dalam Komoditas Kedelai. Global Focus, 1(1), 56–71.

Kurniawati, D. (2010). Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah Di Era Otonomi Daerah (Studi Pada Pemkab Malang). Jurnal Humanity, 5(2), 11432.

Lecours, A. (2008). Political Issues of Paradiplomacy: Lessons from the Developed World. South Holland: Clingendael.

Mahardika, M. T., & Darmawan, A. (2020). Implikasi Kebijakan One China Policy dalam Kegagalan Kerjasama Sister city antara Bogor dan Tainan di Taiwan. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(2), 217–237.

Mansyur, A. R. (2021). Paradiplomasi Melalui Kerjasama Sistercity: Upaya Untuk Meningkatkan Potensi Industri Pariwisata Di Kabupaten Sumenep. Public Corner Fisip Universitas Wiraraja, 16(1).

Masrohatun. (n.d.). Implementasi Kebijakan Kerjasama Luar Negeri Sister Province di Provinsi Jawa Tengah.

Mukti, T. A. (2013). Paradiplomacy Kerjasama Luar Negeri oleh Pemda di Indonesia. the phinisi press Yogyakarta.

Mukti, T. A. (2015). Paradiplomacy : Bangkitnya Aktor Lokal di Fora Internasional. The Politicss: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanudin, 1(1), 85–94.

Muliadi, D. (2015). Kerjasama Kota Kembar (Sister city) Pemerintah Kota Bandung Dengan Pemerintah Kota Cuenca Ekuador Dalam Hubungan Pariwisata, Kerjasama Sosial dan Pendidikan. 7–37.

Nuralam, I. P. (2018). Peran Strategis Penerapan Konsep Sister city Dalam Menciptakan Surabaya Green-City. Journal of Applied Business Administration, 2(1), 144–151.

Purnawan, C., Ifa, D., Mustikadara, S., & Si, M. (n.d.). Kampanye Sister city Bandung Braunschweig Untuk Membuka Peluang Kerjasama Kreatif Antar Kedua Kota. Urnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa Dan Desain, 1–9.

Putri, S. N., & Adnan, M. (2017). Kegagalan Kerjasama Sister City Kota Semarang dengan Kota Beihai. Journal of Politic and Government Studies, 6(2), 251-260.

Qisty Adinda, J. F. A., & Bainus, A. (2020). Evaluasi Kerja Sama Daerah Kota Bandung(Studi Kasus Sister Cities antara Kota Bandung dan Kota Seoul). Jurnal MODERAT, 6(2), 350–360.

Salma, M. Z. (2015). Analisis Peran Masyarakat Sipil Terhadap Efektivitas dan Perkembangan Kerjasama Sister city: SSSCA (Seattle -Surabaya Sister city Association) dalam Lima Periode Implementasi Kerjasama. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 4(1), 1667–1683.

Savitri, L. G. A. R. (2016). Implementasi Kerjasama Sister city Kota Denpasar dengan Kota Mossel Bay dalam Mewujudkan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan. Administrasi Pemerintahan Daerah, 1–23.

Sinaga, O. (2010). Otonomi Daerah dan Kebijakan Publik. Bandung: Lepsindo.

Sinambela, S. I. (2020). Kerjasama Internasional Oleh Pemerintah Daerah (Studi Kasus: Medan-Penang). Jurnal PIR : Power in International Relations, 3(2), 173.

Solichin, A. W. (2012). Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syarif, N. A. (2019). Hambatan Kerjasama Sister city Kota Padang Indonesia dan Kota Fremantle Australia. JOM FISIP, 1–15.

Tjandradewi, & Marcotullio. (2009). City-to-city networks: Asian perspectives on key elements and areas for success. Hongkong: Habitat Int.

Wicaksono, A. (2022). Grindle Policy Implementation Theory in Analysis of Forestry Conflict In Pelalawan District, Riau Province. Jurnal Kajian Pemerintah: Journal of Government, Social and Politics, 7(2), 31–44.

Windiani, R. (2014). Implementasi Sister Province Provinsi Jawa Tengah Dengan Negara Bagian Queensland Australia Di Bidang Pertanian. Jurnal Ilmu Sosial, 13(2), 20-36.

Yamin, M., & Utami, A. T. (2016). Towards Sister city Cooperation between Cilacap and Mueang Chonburi District. Icpm, 402–405.

Downloads

Published

24-03-2023

How to Cite

Safitri, N. ., Syafira, S. P. ., & Kurniawati, D. E. . (2023). Analisa Faktor Penyebab Kegagalan Sister Cities di Indonesia. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1), 56–68. https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i1.2016

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)