Upaya Sublimasi Diri Melalui Pelaksanaan Yajña Berbasis Catur Marga Bagi Mahasiswa Hindu Menurut Lontar Sundarigama

Authors

  • Anak Agung Gde Oka Widana STIKes Wira Medika Bali
  • Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari STIkes Wira Medika Bali
  • Gusti Ayu Dhea Yutrisna STIkes Wira Medika Bali

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i4.3435

Keywords:

Sublimation, Yajna, Catur Marga, Lontar, Sundarigama

Abstract

The implementation of yajña by the younger generation (Hindu students) often only refers to general "habits", while the use of specific references in the form of sacred lontar is still very minimal. Therefore, it is necessary to study more deeply the Hindu Sacred Lontar, especially for and by Hindu students in order to sublimate (change) the quality of understanding of religious values (yajña) to be more implementative. Translated with DeepL.com (free version). This research is a textual research, with the research method being descriptive qualitative and hermeneutic, so that in the analysis process it uses a qualitative in-depth verstehen (understanding) method. The approach used in this research is a psychological approach that focuses on literature. The primary data source in this research is Lontar Sundarigama which has been copied by Ida Bagus Arsana and published by PHDI Tabanan Regency, 1979. While the secondary data is from supporting books, literature reviews, documents, papers whose contents are relevant to the teachings of yajña. There are two data collection techniques used in this research, namely; Literature and Document recording. The results showed that self-sublimation efforts through Catur Marga-based yajña rituals for Hindu Students according to Lontar Sundarigama, consisted of; (1) Karma Marga (Students perform yajña regularly), (2) Bhakti Marga (Students place the aspect of Bhakti to God as an obligation), (3) Jnana Marga (Planting knowledge about good days for performing yajña), and (4) Raja Marga (collaboration in the implementation of yajña coupled with students' efforts to connect themselves to God through Yoga and Samadhi). Based on this study, it can be concluded that efforts to sublimate themselves through yajna for Hindu students have actually existed and been well expressed for a long time. Everything is clearly summarized in classical Hindu literature which can be used as a theoretical and implementative basis.

References

Adnyana, I. B. P. (2021). Raja Yoga Sebagai Jalan Mencapai Pemahaman Akan Hakikat Brahman (Studi KasusPustaka Suci Bhagavad Gita). Jurnal Yoga Dan Kesehatan Fakultas Brahma Widya, 4(1), 63–75.

Arsana, I. B. (1979). Sundarigama. Tabanan: PHD Kabupaten.

Dharmawan, I. G. A. (2020). Bhakti Marga Yoga: Implementasi Dalam Kehidupan Pribadi dan Sosial. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Dan Budaya Hindu, 11 (2), 70–87.

Donder, I. K., & Wisarja, I. K. (2010). Mengenal Agama-Agama: Memperluas Wawasan Pengetahuan Agama Melalui Mengenal dan Memahami Agama-Agama. Surabaya: Paramita.

Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress.

Evie. (2019). Implementasi Ajaran Catur Marga Yoga dalam Kehidupan Masyarakat Hindu. Jurnal Dharma Duta, 17(1).

Gunatama, G. (2003). Sastra dan Ilmu Sastra (Sebuah Pengantar Teori dan Terapan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Hartanto, D. D., & Nurhayati, E. (2017). Falsafah Hidup Bhakti Marga Yoga Dalam Naskah Serat Bhagawad Gita. Jurnal Ikadbudi, 6(1).

Jayendra, P. S. (2017). Ajaran Catur Marga Dalam Tinjauan Konstruktivisme Dan Relevansinya Dengan Empat Pilar Pendidikan UNESCO. Sekolah Tinggi Pariwisata Bali (Stpbi) Internasional Denpasar, 1, 73-84.

Joyo, P. R. (2018). Bhakti Marga: Jalan Menuju Tuhan Melalui Cinta Kasih. Dharma Duta, 16(1).

Maharsi. (2009). Kamus Jawa Kawi-Indonesia. Yogyakarta: Pura Pustaka.

Maswinara, I. W. (1997). Bhagawadgita. Surabaya: Paramita.

Mulyani, H. (2012). Membaca Manuskrip Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Nova, K. A. (2022). Jnana Marga Dan Jengah Fusi Local Narattive Eskatologi Agama Hindu dan Kebudayaan Masyarakat Bali Sebagai Indigenisasi Dalam Mengonstruksi Resiliensi Akademik di Abad 21. Purwadita Jurnal Agama Dan Budaya, 6(1), 33–48..

Nurwardani, P., Saksama, H. Y., Awanita, M., Arya, I. G. M., Sutresna, I. M., Mulyono, E., … Festanto, A. (2016). Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi (1st ed.). Jakarta: Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Oppong, S. H. (2013). Religion And Identity. American International Journal Of Contemporary Research, 3(6), 10-16.

Putra, I. B. R. (2015). Lontar Bali; Manuskrip Penampang Peradaban Berkarakter, Manuskrip. Denpasar: Universitas Udayana.

Ratna, I. N. K. (2009). Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Robson, S. . (1982). Telaah Sastra Jawa Kuno Dalam Teks Berbahasa Jawa Kuna Di Jawa dan Di Bali. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sivananda, S. S. (2003). Intisari Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.

Soelaeman, M. M. (2010). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Badung: Refika Aditama.

Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Dharma Yudha Karma dalam Kitab Suci Bhagavadgita. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 10(2), 19–34.

Sudharta, T. R., & Ida Bagus Oka Puniatmadja. (2001). Upadeca. Surabaya: Paramita.

Sukiada, K., & Wiwekananda, S. (2024). Implementasi Ajaran Raja Marga Yoga Dalam Mengembangkan Kepribadian Dan Kesehatan Jasmani Masyarakat Hindu di Kota Palangka Raya. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 8(3), 305-320.

Sutresna, I. B. (2006). Modul Prosa Fiksi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Tanu, I. K. (2016). Penonjolan Konsep Seremonial Mengurangi Nilai Spiritual Perspektif Yadnya Umat Hindu Di Bali. Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, 1, 10–20.

Teeuw, A., & Robson, A. J. . (1981). Kunjarakarna Dharmakathana. Leiden: KITLV. Bibliotheca Indonesia.

Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Titib, I. M. (1996). Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita.

Widana, A. A. G. O., & Faidah, N. (2021). Upaya Mitigasi Spiritual Dalam Menyikapi Pandemi Corona Virus Diseases (Covid-19) Menurut Lontar Roga Sanghara Bhumi. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 4(3), 288-308.

Widana, I. G. K. (2019). Filosofi Ritual Hindu Pergeseran Antara Konsep dan Konteks. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 10, 28–34.

Williams, D. R., & Michelle J Sternthal. (2007). Spirituality, Religion and Health: Evidence and Research Directions. Medical Journal of Australia, 186 (10), 47–50.

Worsley, Supumo, & Flechert. (2014). Kakawin Sumanasantaka: Mati Karena Bunga Sumanasa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Zoetmulder, P. J. (2024). Kalangwan: A survey of Old Javanese literature. Brill.

Zoetmulder, P. J. (1994). Kalangwan : Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

Downloads

Published

19-09-2024

How to Cite

Oka Widana, A. A. G. ., Yundari, A. A. I. D. H. ., & Yutrisna, G. A. D. . (2024). Upaya Sublimasi Diri Melalui Pelaksanaan Yajña Berbasis Catur Marga Bagi Mahasiswa Hindu Menurut Lontar Sundarigama. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(4), 13–37. https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i4.3435