Spriritual Metode Spiritual Penghayat Kapribaden Dalam Menjalin Hubungan Dengan Sang Pencipta

Authors

  • Satria Adhitama PKN STAN

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v4i3.1355

Keywords:

Belief, Discrimination, Kapribaden, Kunci, Religion

Abstract

There are hundreds of beliefs in Indonesia, one of which is Kapribaden. The essence of Kapribaden's teachings is a spiritual practice by starting to know yourself as a human being and after that you can only know God. Before knowing God, Kapribaden followers must understand human nature first. This study aims to dig deeper into how Kapribaden believers establish a relationship with the Creator. This study uses a constructivist paradigm with interview data collection methods and literature study. There is a method or method known as Panca Gaib or Sarana Gaib to connect Kapribaden followers with God, namely Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, and Paweling. By understanding this, it is hoped that the public can get a clear picture of the relationship between Kapribaden followers and God, so that acts of discrimination can be minimized.

References

Adhitama, Satria. (2020). Konsep tri hita karana dalam ajaran kepercayaan budi daya. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 20 (2), 29 – 45. https://doi.org/10.32795/ds.v20i2.1020

Aminah, Wiwin Siti, Haryandi, & Alfrad Benedictus. (2003). Sejarah, teologi, dan etika agama-agama. Yogyakarta: Interfidei.

Alkitab Sabda. https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=mar%2012:28-31 (Diakses pada tanggal 5 Agustus 2021)

Aryandini, Woro. (2011). Budaya nusantara I. Tangerang Selatan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Aryandini, Woro. (2011). Budaya nusantara II. Tangerang Selatan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Aryono. (2018). Pergulatan aliran kepercayaan dalam panggung politik indonesia, 1950an-2010an: romo semono sastrodihardjo dan aliran kapribaden. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 3 (1), 58 – 68.

Balairungpress. (2017). Lepasmya aliran kepercayaan dari belenggu diskriminasi. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2021. https://www.balairungpress.com/2017/12/lepasnya-aliran-kepercayaan-dari-belenggu-diskriminasi/

Basit, Abdul. (2017). Strategi perlawanan kelompok penghayat kapribaden terhadap diskriminasi agama (studi kasus di dusun kalianyar desa ngunggahan kecamatan bandung kabupaten tulungagung). Skripsi. IAIN Tulungagung.

Budiantoro, Totok. (2019). Paguyuban penghayat kapribaden. Diakses tanggal 4 Agustus 2021. http://menaramadinah.com/14289/paguyuban-penghayat-kapribaden.html

Budiarta, I Wayan. (2020). Laku urip kasampurnan jati. Badung: Nilackra.

Endraswara, Suwardi. (2015). Agama jawa: ajaran, amalan, dan asal usul kejawen. Jakarta: Narasi.

Fauziyah, Siti. (2014). Spiritualitas ajaran penghayat kapribaden. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, X (1), 12-26. https://doi.org/10.14421/rejusta.2014.1001-02

Fikriaono, Muhaji. (2018). Kawruh jiwa: warisan spiritual ki ageng suryomentaram. Javanica.

Jalaluddin, R. (2007). Psikologi agama: memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip–prinsip psikologi. PT Rajagrafindo Persada.

Kalama, Sudhana. (2013). Ketuhanan dalam ajaran buddha. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2021. https://www.kompasiana.com/sudhana/ 552cac7c6ea8345a428b4581/ketuhanan-dalam-ajaran-buddha

Koentjaraningrat. (1979). Manusia dan kebudayaan di indonesia. Djambatan.

Koentjaraningrat. (1993). Ritus peralihan di indonesia. Balai Pustaka.

Kumparan. (2021). Pengertian habluminannas dan pentingnya bagi seorang muslim. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2021. https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-habluminannas-dan-pentingnya-bagi-seorang-muslim-1v4bKZBzrl6/full

Nadlir, Moh. (2017). Ada 187 kelompok penghayat kepercayaan yang terdaftar di pemerintah. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2021. https://nasional.kompas.com/read/2017/11/09/12190141/ada-187-kelompok-penghayat-kepercayaan-yang-terdaftar-di-pemerintah?page=all

Nurhalizah, Mevy Eka. (2020). Proses integrasi dan strategi komuniaksi kelompok minoritas penghayat kepribaden dalam kultur diskriminasif di desa candipari, sidoarjo. Jurnal Dinamika Penelitian, 20 (1), 18 – 41. https://doi.org/10.21274/dinamika.2020.20.1.18-41

Nurwardani, Paristiyanti, Hestu Yoga Saksama, Uung Sudiana, Edi Mulyono, Sanityas Jukti Prawatyani, Aan Almaidah Anwar, Evawany, Fajar Priyautama, Ary Festanto, & Rudi Ismoyo. (2016). Pendidikan agama khonghucu. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Paguyuban Penghayat Kapribaden. https://www.kapribaden.org/index.php

Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. LPSP3 Universitas Indonesia.

Qutubi, Sumanto Al, & Izak Lattu (ed.). (2019). Tradisi dan kebudayaan nusantara. Semarang: Elsa Press.

Qutubi, Sumanto Al, & Tedi Kholiludin (ed.). (2019). Agama dan kepercayaan nusantara. Elsa Press.

Raharjo, Wahyono. (1993). Buku hidup bahagia yang diakhiri dengan kasampurnaan jati. Paguyuban Penghayat Kapribaden.

Ramlan, Roni. (2018). Konsep nasionalisme dalam ajaran paguyuban penghayat kapribaden di tulungagung. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 6 (2), 183 – 206. https://doi.org/10.21274/kontem.2018.6.2.183-206

Sapardi. Modul ketuhanan yang maha esa dalam perspektif agama buddha. Universitas Terbuka.

Sholeh, Mochamad. (2017). Konsep perbuatan manusia dalam pandangan aliran kepercayaan kapribaden. Skripsi. IAIN Tulungagung.

Syafi’udin, Moch. (1996). Konsepsi manusia menurut penghayat kapribaden. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Widhana, Dieqy Hasby. (2019). Kisah penghayat kapribaden menghadapi diskriminasi negara. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2021. https://tirto.id/kisah-penghayat-kapribaden-menghadapi-diskriminasi-negara-cCrS

Zulkfli, Muhammad, Budiaman, & Nova Scorviana. (2019). Resistensi Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) dalam Mempertahankan Keyakinan Yang Dianut. Jurnal Edukasi IPS, 3 (1), 1 – 8. https://doi.org/10.21009/EIPS.003.1.01

Downloads

Published

11-09-2021

How to Cite

Adhitama, S. (2021). Spriritual Metode Spiritual Penghayat Kapribaden Dalam Menjalin Hubungan Dengan Sang Pencipta. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 4(3), 334–351. https://doi.org/10.37329/kamaya.v4i3.1355

Issue

Section

Articles