Subsidi Silang Praktik Pengabenan Berbasis Manajemen Upacara di Desa Penyaringan Kabupaten Jembrana

Authors

  • I Made Pasek Subawa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.37329/jpah.v7i4.2234

Keywords:

Ngaben, Cross-Subsidies, Ceremonial Management

Abstract

Conducting cremation ceremony (ngaben) with conventional options as well as in the crematorium essentially requires costs in procuring various ceremonial supplies. Conventional cremation takes a lot of time, cost, and effort which is considered heavy, but it contains a lot of local wisdom values in each process. Meanwhile, crematoriums are considered effective, practical, and efficient in accordance with the needs of society in the midst of social problems and heterogeneous work that demands the various interests it has. However, the commodification system in the crematorium will degrade the local wisdom of the process of menyamabraya, nguopin, and learning about upakara ngaben that can naturally be formed in society. Through cross-subsidies with ceremonial management mechanisms, the two aspects are actually well bridged. The purpose of this study was to analyze the impact of cross-subsidies in the management of beneficiation ceremonies in Penyaringan village. This research uses qualitative methods with a phenomenological approach, to obtain data, it begins with determining the location, determining informants, collecting data, analyzing data, and is presented in a qualitative descriptive form. From the results of the study ceremonial management technically regulates the implementation of ceremonies that adopt modern management that regulates aspects of time and energy, while cross-subsidies have an impact on the provision of economic capital through the use of patus and peson-peson upakara. With this pattern, everyone who dies conducting cremation ceremony simply without having to be constrained in terms of his financing. Through ceremonial management, the values of local wisdom can still be maintained without having to put aside technological developments as a form of progress of the times.

References

Ambarnuari, M. (2019). Upacara Ngaben Warga Panyuwungan di Desa Abianbase Kabupaten Gianyar. Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 22 (2), 23-33.

Ariani, P. D., & Dewi, P. E. D. M. (2021). Analisis Penentuan Harga Jual Paket Kremasi pada Upacara Ngaben di Krematorium (Studi Kasus pada Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) Kabupaten Buleleng). Jurnal Ilmiah Akutansi dan Humanika, 11 (3), 541-549.

Arjawa, S. G. P. B. (2016). Ngaben di Krematorium (Fenomena Perubahan Sosial di Bali). Tabanan: Pustaka Ekspresi.

Atmadja, N. B. & Maryati, T. (2014). Geria Pusat Industri Banten Ngaben di Bali Perspektif Sosiologi Komodifikasi Agama. Jurnal Kawistara, 4 (2), 162-176.

Atmadja, N. B. (2017). Bali Pulau Banten: Perspektif Sosiologi Komodifikasi Agama. Denpasar: Pustaka Larasan.

Atmadja, N. B., Atmaja, A. T., & Maryati, T. (2015). (Ngaben+Memukur) = (Tubuh+Api) + (Uparengga+Mantra) = (Dewa Pitara+Surga) Perspektif Teori Sosial Ketubuhan terhadap Ritual Kematian di Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.

Covarrubias, M. (2014). Pulau Bali Temuan yang Menakjubkan. Terjemahan dari: “Island of Bali”. Penerjemah Sunaryo Basuki Ks. Denpasar: Udayana University Press.

Feriyanto, W. A. & Sutharjana, I M. (2014). Pelaksanaan Upacara Ngaben Massal Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat: Studi Kasus di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Pendidikan Agama, 5 (1), 14-28.

Jyoti, I. R. B. W. P. S. S. S. (2010). Fungsi Tirta Pangentas dalam Upacara Ngaben. Denpasar: Pustaka Bali Post.

Kadjeng, I N. (1997). Sarassamuccaya dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawa Kuna. Surabaya: Paramita.

Kamajaya, G. (2001). Alam Kehidupan Sesudah Mati. Surabaya: Paramita.

Kebayantini, N. N. (2018). Komodifikasi Upacara ngaben di Bali. Jurnal Kajian Bali, 8 (1), 32-52.

Lindayanti, N. P. F., Purnamawati, I G. A., & Prayudi, M. A. (2020). Analisis Sistem Pengelolaan Keuangan Upacara “Ngaben Aluh” dalam Melestarikan Kearifan Lokal Budaya Bali. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 11 (1), 34-43.

Paraswati, R., Merthawan, G. & Yasini, K. (2021). Persepsi Masyarakat Hindu Terhadap Terhadap Ngaben Massal. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu, 12 (3), 177-187.

Perdana, I P. E., Hamdi, S., & Ramdani, T. (2022). Ritual Ngaben Dalam Praktik Keagamaan Komunitas Hindu Bali Di Lingkungan Batudawa, Mataram. RCS: Religion, Culture and State Journal, 2 (1), 1-33.

Pitana, I G. (2020). Modernisasi dan Transformasi Kembali ke Tradisi: Fenomena Ngaben di Krematorium bagi Masyarakat Hindu di Bali. Jurnal Kajian Bali, 10 (2), 351-374.

Saridewi, P. W. R. (2017). Persepsi Umat Hindu Terhadap Keberdaan Krematorium Santayana Denpasar Bali. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1 (2). 1-13.

Suastini, N. W. (2020). Reinterpretation of Mass Ngaben in Bali. Journal of Cultural Studies, 13 (4), 70-84.

Sudarsana, I K. (2017). Interpretation Meaning of Ngaben for Krama Dadia Arya Kubontubuh Tirtha Sari Ulakan Village Karangasem District (Hindu Religious Education Perspective). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science dan Religious Studies, 1 (1), 1-13.

Suhardi, U, & Patera, A. A. K. (2020). Komodifikasi Upacara Ngaben Pada Masyarakat Hindu Di Dki Jakarta (Kajian Bentuk, Makna, Dan Implikasi). Jurnal Genta Hredaya, 4 (1), 21-30.

Sukarlinawati, W. (2023). Peran Perempuan Hindu Dalam Pelaksanaan Upacara Ngaben (Studi di Dusun Wana Sari Desa Swastika Buana Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah). Jurnal Pasupati, 10 (1), 50-67.

Sukarsa, I M. (2016). Dampak Kegiatan Upacara Ritual Terhadap Perekonomian Bali. Denpasar: Udayana University Press.

Swastika, I K. P. (2008). Ngaben. Denpasar: Kayumas Agung.

Triguna, I. B. G. Y. (2017). Budaya Inspiratif dan Pembangunan Karakter: Bunga Rampai Pemikiran Tentang Agama dan Kebudayaan. Tabanan: Pustaka Ekspresi.

Usman, S. 2018. Modal Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widaty, C. (2022). Kajian Masyarakat Banjar Tentang Upacara Ngaben Agama Hindu Didesa Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Pelaihari Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8 (3), 2489-2496.

Wisuda, P. P. T. (2018). Upacara Ngaben di tengah Perubahan Sosial Masyarakat di Bali (Studi Kasus Krematorium Santhayana di Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar). (Doctoral dissertation, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar).

Downloads

Published

04-10-2023

How to Cite

Subawa, I. M. P. (2023). Subsidi Silang Praktik Pengabenan Berbasis Manajemen Upacara di Desa Penyaringan Kabupaten Jembrana. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 7(4), 524–537. https://doi.org/10.37329/jpah.v7i4.2234

Issue

Section

Articles