Singgihan Pada Upacara Ngusabha Sambah Di Pura Bale Agung Desa Pakraman Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Authors

  • I Nengah Adi Widana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
  • Ketut Sumadi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
  • I Wayan Mandra Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Abstract

The Balinese language as part of the Nusantara language can be said to have a long history of growth. Balinese language development has taken place during the Anak Wungsu Reign, marked with ancient Balinese inscriptions in copy with Old Javanese. One of the evidences of Balinese language development can be seen in the literary results (Balinese literature). Balinese literature is closely related to Hinduism and always supports one another. Balinese case is grouped according to the three perspectives that is according to its development, according to its form, and according to the way of narrative. The results of this research are (1) the factor of using singgihan at Ngusabha Sambah ceremony that is (a) myth of Ratu Ayu Alit Tegeh Pengubengan, (b) preserving tradition owned by ancestors, (c) geographical location of Village which is in hilly area and difficult to find means of entertainment, (d) self-maturation especially in the younger generation. (2) Shape singgihan at Ngusabha Sambah ceremony that is physical form (a) inspiration of poetry, (b) diction, (c) imagination, (d) concrete words, (e) figurative language, and (f) verification. And the inner form of composition consists of (a) theme or meaning, (b) feeling, c) tone, and (d) intention). (3) The implications of the sumpihan at the Ngusabha ceremony add to the use of the Balinese language that is a) Developing a Balinese language attitude, b) Increasing the love and care of the Balinese language as a mother tongue. c) Increasing the variety of Balinese vocabulary, d) Singgihan means to strengthen Sradha and Bhakti.

References

Adul, A.M. 1986. Sikap Bahasa : perilaku Manusia Indonesia dalam berbahasa. Tunas Bangsa. Jakarta: Agustina.
Anandakusuma, Sri Reshi. 1986. Kamus Bahasa Bali. Denpasar: CV Kayumas.
Antara, I Gusti Putu. 1994. Kesusastraan Bali Purwa. Singaraja: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Anwar, Desy. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.
Arikunto, S. Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arwati, Ni Made Sri. 1999. Upacara-Upakara. Denpasar : Upada Sastra.
Azwar. S. 2003. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Barthes, Roland. 2004. Mitologi. Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Budiawan, I. G. D. (2018). Makna Filosofis Upacara Tumpek Kandang Dan Keharmonisan Lingkungan Dalam Sistem Kosmos Di Desa Pakraman Sangkan Gunung Karangasem. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 1(1), 19-35.
Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Cholid, Narboko, dkk. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmika, I Wayan. 2013. “Penggunaan Peparikan yang digunakan pada Upacara Ngusabha Lampuan di Pura Dalem Pelapuan Desa Pakraman Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama, IHDN Denpasar.
Dharma, I Wayan Yudhasatya. 2016. “Gending dalam Tradisi Wewangsalan di Desa Pakraman Alis Bintang Perbekelan Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli (Pendekatan Psikologi Sastra)”. Tesis (tidak diterbitkan) Pasca Sarjana. Denpasar : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama, FDA IHDN Denpasar.
Dwipayani, Ni Made. 2011. “Penggunaan Paribasa Bali dalam Pementasan Ratu Gede di Banjar Dinas Karang Suwung Melinggih Kelod Payangan Gianyar”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama, IHDN Denpasar.
Endraswara, Swardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi dan Aplikasiologi. Sleman : Pustaka Widyatama.
Esten, Mursal. 1999. Kesusasteraan : Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung : Angkasa.
Ginarsa, I Ketut. 1980. Paribasa Bali. Singaraja: CV Kayu Mas Agung.
Gunatama, Gede. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra (Sebuah Pengantar Teori dan Terapan). Undiksha Singaraja.
Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang Terlupakan, Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: Hiski.
Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinnya. Bandung: Ghalia Indonesia.
Iskandar. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Gaung Parsada.
Jendra, I Made Iwan Indrawan. 2012. Sosio Linguistik. Denpasar:
Kadjeng, I Nyoman. 1997. Sārasamuccaya. Jakarta: Paramita.
Keraf, Gorys. 1986. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimukti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahayathi. 2009. “Aspek Metafora Bahasa dalam Ungkapan Tradisional Bali sebagai Alat Komunikasi Sosial di Desa Pakraman Kuwum-Nyelati”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama, IHDN Denpasar.
Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Masputra, I Gusti Agung. 2002. Upakara – Yadnya. Denpasar : Upada Sastra.
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press.
Moelong, Lexy J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.
Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nasikun. 2004. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Desa Pakraman.
Peursen, van. 1988. Strategi Kebudayaan. Edisi Kedua. Yogyakarta : Kanisius.
Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Puja, Gede. 1999. Bhagawadgita. Denpasar: Departemen Agama.
Riana, Jro Mangku I Ketut. 1995. “Masyarakat Gebog Domas di Bali: Studi Tuturan dan Semiotik”. Disertasi Doktor Bidang ilmu Sosial Universitas Airlangga Surabaya.
Riduwan. 2004. Metode dan Tehnik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Ritzer & Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2009. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana.
Seta, Ananta Kusuma. 1987. Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta: Kalam Mulia.
Simpen, I Wayan. 2010. Basita Parihasa. Denpasar: Upada Sastra.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo.
Soedjito. 1986. Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugriwa, I Gusti Bagus. 1977. Penuntun Pelajaran Kakawin. Proyek Sasana Budaya Bali. Denpasar.
Sumardjo, J dan Saini K.M. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sura, I Gede. 1985. Sekitar Tata Susila Hindu. Denpasar: Tri Agung.
Surpha, I Wayan. 2004. Sekilas Tentang Desa Adat Di Bali. Denpasar : Pustaka Manik Geni.
Suwija, I Nyoman. 2002. “Wacana Lagu Pop Bali Raja Pala: Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna”. Tesis (tidak diterbitkan).
Suwito. 1996. Sosiolinguistik. Surakarta: UNS Press.
Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Satra, Teori pengantar Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Tim Penyusun. 1991. Kamus Bali-Indonesia. Denpasar: Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Tim Penyusun. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 1996. Tata Bahasa Baku, Bahasa Bali. Denpasar: Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Balai Bahasa.
Tim Penyusun. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Denpasar: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Balai Bahasa Denpasar.
Tim Penyusun. 2010. Selayang Pandang Desa Pakraman Subaya. Bangli: Desa Pakraman Subaya
Tinggen, I Nengah. 1988. Aneka Rupa Paribasa Bali. Denpasar. Rhika Dewata.
Triguna, Yuda, Ida Bagus. 2000. Perubahan Sosial dan Respon Masyarakat Hindu Bali, Widya Satya Dharma ; Jurnal Kajian Hindu Budaya dan Pembangunan. Singaraja : STIE Satya Dharma.
Usman, Nurdin. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wahyuni, Ni Luh Sri. 2016. “Mitos Cuntaka Wuku Watugunung Di Desa Taro Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar (Kajian Sastra Lisan)”. Tesis (tidak diterbitkan) Pasca Sarjana. Denpasar : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama, FDA IHDN Denpasar.
Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wellek, Rene, dan Austin Warren. 1992. Theory of Leterature, A Harvest Book Harcourt, Barce & Word. Inc: New Yor
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi - Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.
Wiana, I Ketut. 2007. Tri Hita Karana Menurut Konsep Hindu. Surabaya: Paramita.
Witarmana, I Wayan Erwin. 2009. “Eksistensi barong Bulu Kokokan Putih dalam Tradisi Ngelawang di Desa Pekraman Perean Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan: Tinjauan Nilai Estetis dan Religius”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Agama, IHDN Denpasar.

Downloads

Published

30-09-2018

How to Cite

Adi Widana, I. N., Sumadi, K., & Mandra, I. W. (2018). Singgihan Pada Upacara Ngusabha Sambah Di Pura Bale Agung Desa Pakraman Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 1(3), 200–213. Retrieved from https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/kamaya/article/view/80

Issue

Section

Articles