Contra Legem Pembagian Harta Bersama Perspektif Maslahah Murshalah

Authors

  • Novrizal Zuhriandi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Fauziah Lubis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nurcahaya Nurcahaya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2731

Keywords:

Contra Legem, Division, Treasure

Abstract

Of the many impacts that occur from the breakdown of a marriage, one of them is the problem of dividing joint assets. Where joint assets are assets acquired by a husband and wife while they were still married. In decision NO.2802/Pdt.G/2018/PA.Dpk, the Depok Religious Court Judge gave a larger share of joint assets to the ex-wife, with details of 70% for the ex-wife and 30% for the ex-husband. Meanwhile, Article 97 of the Compilation of Islamic Law explicitly provides for shares of joint assets in equal amounts between the wife and husband. Where the judge clearly ignored written Material Law, namely the Compilation of Islamic Law, in deciding the case. This research aims to find out the basic considerations of the Depok Religious Court judges in deciding this case, and how the KHI and Islamic law are reviewed from Maslahah Murshalah's perspective on resolving the joint property problem. This research is normative juridical research. This type of research is library research. The results of the research illustrate that the judge decided the case by giving a share of joint assets in both the Convention and Reconvention decisions in the amount of 30% for the Convention Plaintiff/Reconvention Defendant and 70% for the Convention Defendant/Reconvention Plaintiff. In this decision the judge adopted jurisprudence, more precisely, Supreme Court Decision No.266/K/AG/2010 as a legal consideration in deciding the case, however the judge also made legal discoveries using independent legal methods in determining the amount obtained by each partner, because in In this decision, the judge did not fully adopt the Supreme Court's jurisprudence, but rather, chose to dig deeper into the ins and outs of the assets, roles and contributions of the couple during the marriage period.

References

Abdullah, A. (2000). Antologi Hukum Islam: Teori dan Metodologi. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.

Aisyah, N. (2018). Peranan Hakim Pengadilan Agama dalam Penerapan Hukum Islam di Indonesia. Al-Qadau, 5(1), 73-92.

Akmal, D. U. (2021). Penataan Peraturan Perundang-Undangan Sebagai Upaya Penguatan Sistem Hukum Di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(3), 296-308

Aristoni, Abdullah, J. (2016). 4 Dekade Hukum Perkawinan Di Indonesia: Menelisik Problematika Hukum Dalam Perkawinan Di Era Modernisasi. Yudisia, 7(1), 74-97.

Faizal, L. (2015). Bersama Dalam Perkawinan.Ijtim’iyya, 8(2), 77-102.

Fauzi, A., Indrajaya, D. T., Gemilang, K. M. (2022). Problema Harta (MAAL) Keluarga Yang Disebabkan Perceraian Hidup dan Mati Dalam Pemahaman Fiqh Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah. Madania,12(1), 41-52.

Harimurti, D. A. (2021). Perbandingan Pembagian Harta Bersama Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam. Jurnal Gagasan Hukum, 03(02), 149-171.

Hertasmaldi, Hafizh, A. (2021). PEnolakan Pembagian Harta Bersama Alasan Nafkah Anak Menurut Kompilasi Hukum Islam Sakena: Jurnal Hukum Keluarga 6(1), 54-67.

Istrianty, A., Priambada, E. (2016). "Akibat Hukum Perjanjian Perkawinan Yang dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung." Privat Law 3(2) 84

Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Komisi Yudisial RI No. 407/KMA/SKB/IV/2009 atau 02/SKB/P.KY/IV/2009 Tentang Kode etik dan Pedoman prilaku Hakim.

Lestari, Y. Badar. A., Kamaliah (2023). Implementasi Harta Gono Gini Secara Hukum Islam Menurut Pandangan Masyarakat Desa Sangga Lima Kecamatan Gebang. JSL: Journal Smart Law, 2(1), 56-70

Maspeke, A. S., Khisni, A. (2017) Kedudukan Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Fiqih Dan Hukum Positif Indonesia Serta Praktek Putusan Pengadilan Agama. Jurnal Hukum Khaira Ummah, 12(2)

Meirina, M. (2023). Hukum Perkawinan Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Islam. Ahkam : Jurnal Hukum Islam dan Humaniora, 2(1), 22-49.

Mokodompit, Z. (2015). Penerapan Hukum Positif Terhadap Harta Gono-Gini Dihubungkan Dengan Hukum Islam. Lex Administratum, III( 6), 166-174

Mushafi, Faridy. (2021). Tinjauan Hukum atas Pembagian Harta Gono Gini Pasangan Suami Istri yang Bercerai. Batulis Civil Law Rev, 2(1), 43-55.

Nawawi, K. (2013). Harta Bersama Menurut Hukum Islam dan Perundang-undangan di Indonesia. Mizan : Jurnal Ilmu Syariah, 1(1).1-16

Nurkhasanah, S. (2023). Perkawinan Beda Agama Perspektif Maqashid Al-syariah (Telaah Penetapan Pengadilan Nomor 209/Pdt.P/2020/PN.Kds). Masile Jurnal Studi Keislaman, 4(1)

Peristiwo, H., Hadi, A. (2019). Konsep al-Maslahah al-Mursalah dalam Perspektif Ekonomi Pada Era Revolusi Industri 4.0. Al-Ahkam, 15(2). 59-68.

Puspytasari. H. H. (2020). Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif Jatiswara,35(2), 129-133.

Putusan No.2802/Pdt.G/2018/PA.Dpk)

Ruhimat, M. (2017). Teori Syirkah Dalam Pembagian Harta Bersama Bagi Istri Yang Berkarir Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Dan Kompilasi Hukum Islam Serta Prakteknya Di Pengadilan Agama. ‘Adliya 11(1), 79-98.

Sa’adah, N., Imron, A., Riyady, S. (2022. Akibat Hukum Terhadap Harta Bersama Yang Dilakukan Secara Sepihak Ditinjau Dari Undang-Undang Perkawinan. Abdi Laksana Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 42-50.

Samsidar. (2019). Peran Ganda Wanita dalam Rumah Tangga. An Nisa’ 12(2), 655-663.

Saputri, N. E. Kusdarini, E. (2021). Kontribusi Sistem Hukum Eropa Kontinental Terhadap Pembangunan Sistem Hukum Nasional Di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 50(4), 363-372.

Soekanto, S., Mamudji, S. (2021). Peneliian hukum Normatif. Jakarta: Rajawali Press

Sriani, E. (2018). Fiqih Mawaris Kontemporer: Pembagian Waris Berkeadilan Gender. Tawazun: Journal of Sharia Economic Law, 1(2), 133-147

Sujana, I. N. (2017). Akibat-Akibat Hukum Perceraian Dalam Perkawinan Campuran Jurnal Notariil, 1(2), 58—67

Syarifuddin, M. (2013). Hukum Perceraian. Jakarta: Sinar Grafika.

Tim Penyusun (2018). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah.

Undang-undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Wathan, H. (2019). Keabsahan Pelaksanaan Harta Bersama Sebagai Implementasi Akad Syirkah. Taqnin: Jurnal Syariah dan Hukum, 1(1),89- 108.

Wijayanti, W. (2013). Kedudukan Istri dalam Pembagian Harta Bersama Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian Terkait Kerahasiaan Bank. Jurnal Konstitusi,10(4), 709-730.

Downloads

Published

30-10-2023

How to Cite

Zuhriandi, N., Lubis, F., & Nurcahaya, N. (2023). Contra Legem Pembagian Harta Bersama Perspektif Maslahah Murshalah . Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(4), 457–471. https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2731

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)