Cardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot’s Dialogue Views Against Interreligious Dialogue In Indonesia

Authors

  • Dismas Kwirinus STFT Widya Sasana Malang
  • Petrus Yuniarto University of Saint Tomas Manila, the Philippines
  • Kristianus Damianus Apo Saint Augustine of Hippo University Ngabang

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i3.2486

Keywords:

Cardinal Ayuso, Catholicism, Islam, Religion, Theological Dialogue

Abstract

This research focuses on Cardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot’s Dialogue Views on Interreligious Dialogue in Indonesia. According to Cardinal Ayuso, this research aims to understand the importance of inter-religious dialogue in Indonesia. Dialogue between religious adherents is indeed being warmly encouraged by the Church to build a just and prosperous society. This research uses descriptive qualitative methods and critical reading of the text. Based on a critical reading of this research text, it is analyzed and combined with materials related to Cardinal Ayuso’s dialogue views in Das Dikasterium fur den Interreligiosen Dialog, the Church’s teachings on the dialogue between religions, especially those contained in the documents of the Second Vatican Council and documents -Documents after the Second Vatican Council and scientific works related to religious life and authentic fraternity. The findings in this study are that the concept of inter-religious dialogue in Cardinal Ayuso’s perspective is more focused on the “existential attitude” that every human being must have in his life to promote peace in the world. The initial step for inter-religious dialogue must be preceded by theological dialogue. Then the dialogue must be followed up at a practical level in the form of inter-religious cooperation to solve humanitarian and national issues jointly.

 

References

Agung, A., & Maulana, M. A. (2021). Revitalisasi Pengembangan Moderasi Beragama pada Era Digital di Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 524–529.

Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia’ S Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.

Aliano, Y. A. & Riyanto, A. (2022). “Rekonstruksi Strategi Misi Gereja di Era Revolusi Industri 4.0”. Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 7(1), 239–253.

Al Faruq, U., & Noviani, D. (2021). Pendidikan Moderasi Beragama Sebagai Perisai Radikalisme Di Lembaga Pendidikan. Jurnal TAUJIH, 14(01), 59–77.

Ali, M. (1976). Ilmu Perbandingan Agama Di Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Nida'.

Ali, M. (1992). “Ilmu Perbandingan Agama, Dialog, Dakwah Dan Misi”. Dalam Burhanuddin Daya dan Hennan Leonard Beck. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia dan Belanda. Jakarta: INIS.

Ali, M. M. (2000). Islamologi. Jakarta: Gramedia.

Antonius, W. (1997). Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Anderson, A. (2013). An Inroduction to Pentecostalism: Global Charismatic Christianity Introduction to Religion. Cambridge: Cambridge University Press.

Azis, A. (2000). Kerukunan Beragama Sebagai Jalan Hidup Modem, Tinjauan dari Perspektif Sosiologis. Mursyid Ali (Ed.). Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Agama.

Azra, A. (2002). Reposisi Hubungan Agama dan Negara. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Bakker, J. (1972). Piagam Nostra Aetate: Zaman Kita Zaman Dialog Antar Agama. Jurnal Orientasi, 1(8), 18-43.

Beckford, J. A. (2015). “‘Community’ in the Sociology of Religion: The Case of Britain.” Social Compass 62(2), 225–37.

Darmaatmadja. (1994). Pluralisme Agama dan Masa Depan Bangsa: Perspektif Agama Katolik, dalam Hak Kerukunan, no. 86-87. Jakarta: Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan KWI.

Diantika, P., & Mastini, G. N. (2023). Moderasi Beragama Melalui Pemujaan Hindu-Islam Di Pura Keramat Desa Adat Seseh Kabupaten Badung. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(2), 207–223.

Elizabet, K Nottingham. (1997). Agama Dan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fatih, K. (2018). Dialog Dan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia Dalam Pemikiran A. Mukti Ali Moh. Jurnal Religi, 13(1), 38-60.

F. Petito. (2023). Cardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, M.C.C.J., President of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue. Press Vatican, 7(17). Dikutip dari https://press.vatican.va/content/salastampa/en/documentation/cardinali_biografie/cardinali_bio_ayusoguixot_ma.html

F. Daou & MD. Driessen. (2021). Human Fraternity and Inclusive Citizenship Interreligious Engagement in the Mediterranean. Spain: Torrossa.

Guixot, M. A. A. (2002). Das Dikasterium fur den Interreligiosen Dialog. Jerman: Nomos eLibrary.

Guixot, M. A. A. (2023). Christian Dialogue with Pluri-Religious People or Beliefs in the Archipelago, A New Way of Churching in Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Guixot, M. A. A. (2023). Cardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ During the Awarding of Doctor Honoris Causa by UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Hadawiryana, R. (1992). Ensiklik Redemtoris Missio 7 Desember 1990 Relevansi Bagi Gereja di Indonesia. SAWI, 4(3), 43-67.

Hadawiryana, R. (2001). Dialog Umat Kristiani dengan Umat Pluri-Agama atau Kepercayaan di Nusantara, Cara Baru Menggereja di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana, AM. (1993). Penghayatan Agama: Yang Otentik dan Yang Tidak Otentik. Yogyakarta: Kanisius.

Hidayat, K. & Ahmad Gaus AF. (1998). Passing Over, Melintas Batas Agama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hosea, A. (2019). Fenomena Kelompok Sel (Cell Group) Dalam Gereja Lokal. Diegesis: Jurnal Teologi, 4(1), 1–11.

Howe, R. L. (1972). Keajaiban Dialog. Ende: Nusa Indah.

Ismail, R., Sihombing, G. P. A., Manurung, R., Sismudjito, S., & Sitorus, H. (2022). Understanding the Inter-Ethnic Solidarity Formation in A Plural Charismatic Community. DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 7(2), 474-490.

Kaha, S. C. (2020). Dialog Sebagai Kesadaran Relasional Antar Agama: Respons Teologis Atas Pudarnya Semangat Toleransi Kristen-Islam Di Indonesia. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja, 4(2), 132-148.

Kamali, M. H. (2015). The Middle Way of Moderation in Islam: The Qur'anic Principle of Wasatiyyah. New York: Oxford University Press.

Kieser, B. (1991). Peguyuban Manusia dengan Dasar Firman. Yogyakarta: Kanisius.

Kirchberge, G. (1993). Gereja Berdialog. Ende: Nusa Indah.

Parera, B.A. (1990). Umat Katolik Indonesia dalam Pembangunan Bangsa. Seri Filsafat-Teologi Widya Sasana. Malang: Dioma.

Magnis-Suseno, F. (1998). Hak-Hak Asasi Manusia: Tantangan Bagi Agama. Jurnal Orientasi, 1(11), 37-53.

Madjid, N. (1992). Islam Dokterin dan Peradapan: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.

Mayasaroh, K. & Bakhtiar, N. (2020). Strategi Dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia. al-Afkar, Journal for Islamic Studies, 3(1), 77-88.

Noorsena, B. (2001). Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Yogyakarta: Yayasan Andi.

Nusa, S. & Theedens, Y. M. (2022). Membangun Sikap Moderasi Beragama yang Berorientasi pada Anti Kekerasan Melalui Dialog. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4 (3), 4208 – 4220.

Panikar, R. (1994). Dialog Intra Religius. Yogyakarta: Kanisius.

Raharso, A. T. & Yustinus. (2018). Metodologi Riset Studi Filsafat Teologi. Malang: Dioma.

Riyanto, A. (1995). Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik. Yogyakarta: Kanisius.

Riyanto, A. (2010). Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah. Yogyakarta: Kanisius.

Riyanto, A. (2020). Metodologi Pemantik dan Anatomi Riset Filosofis Teologis. Malang: STFT Widya Sasana.

Riyanto, A. (2000). Agama-Kekerasan Membongkar Eksklusivisme. Malang: Dioma.

Riyanto, A. (2000). Agama Anti Kekerasan Membangun Iman yang Merangkul. Malang: Dioma.

Rudiarta, I. W. (2023). Penguatan Moderasi Beragama Pada Siswa Pasraman di Kota Mataram. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(2), 146–159.

Seputra, A. W. (2000). Hidup dalam Persaudaraan Sejati: Sudut Pandang Para Uskup. Jakarta: Komisi PES/APP-KAJ dan PSE KWI.

Seputra, A. W. (2000). Menggalang Persatuan Indonesia Baru: Sudut Pandang Para Tokoh Mayarakat. Jakarta: Komisi PSE/APP-KAJ dan PSE KWI.

Seputra, A. W. (1999). Allah Bapa Menyayangi Semua Orang. Jakarta: Komisi PSE/APP-KAJ dan PSE KWI.

Seputra, A. W. (1998). Roh Kudus Membangun Persaudaraan Sejati. Jakarta: Komisi PSE/APP-KAJ dan PSE KWI.

Shihab, A. (2000). Membendung Arus, Respon Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia. Bandung: Mizan.

Sirait, J. R., & Istinatun, H. N. (2022). Akseptasi Teologi Pada Kerukunan Umat Islam dan Kristen di Indonesia. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 5(2), 79–86.

Solo, M. (2023, Februari). Pidato Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ Saat Penganugerahan Doctor Honoris Causa oleh UIN Sunan Kalijaga. Inspirasi, 2(14).

Surakhmad, W. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Tasik, P. (2023). Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga untuk Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, M.C.C.J. Kemenag, 2(13).

Utoyo, M. (2015). Akar Masalah Konflik Agama di Indonesia. Jurnal Lex Librum, 3(1), 367–375.

Waluyo, I. & Kledens, K. (1980). Dialog: Indonesia Kini dan Esok. Jakarta: LEPPENAS.

Yohanes Paulus II. (2000). Surat Apostolik Tertito Millennio Adveniente. (R. Hardawiryana, Trans.). Yogyakarta: Kanisius. (Original work published 1999).

Yohanes Paulus II. (1995). Redemptor Hominis. (R. Hardawiryana, Trans.). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Original work published 1994).

Yohanes Paulus II. (1992). Ensiklik Redemtoris Missio. (Frans Borgias dan Alfons S. Suhardi, Trans.). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Original work published 1991).

Yohanes Paulus II. (1983). Membangun Perdamaian: Menghormati Kelompok Minoritas. (R. Hardawiryana, Trans.). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Original work published 1982).

Downloads

Published

21-07-2023

How to Cite

Kwirinus, D., Yuniarto, P., & Damianus Apo, K. (2023). Cardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot’s Dialogue Views Against Interreligious Dialogue In Indonesia. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(3), 281–300. https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i3.2486

Issue

Section

Articles