Pembinaan Kultural Calon Jamaah Haji melalui Tradisi Mandi Sesucen di Desa Jangga, Losarang–Indramayu

Authors

  • Lutfiyanah Lutfiyanah Universitas Islam Negeri Walisongo
  • Abdul Rozak Universitas Islam Negeri Walisongo
  • Agus Riyadi Universitas Islam Negeri Walisongo

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v8i4.4968

Keywords:

Ruqyah Bath Tradition, Cultural Guidance, Prospective Hajj Pilgrims

Abstract

This study aims to analyze the cultural coaching for prospective hajj pilgrims through the sesucen bath ritual in Jangga Village, Losarang District, Indramayu Regency. This ritual is a form of spiritual purification performed prior to the hajj pilgrimage as a preparation for inner readiness. The research employed a qualitative method with a descriptive-analytical approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The findings reveal three main aspects. First, the sesucen bath ritual is carried out through several stages: the shalat safar prayer, recitation of ruqyah verses, purification bathing, religious briefing by local clerics, joint prayer, the call to prayer, and walking on a shroud cloth as a symbol of spiritual protection. Second, the pilgrims understanding of the ritual varies; some perceive it as a valid form of spiritual strengthening based on Qur’anic verses, while others regard it as an unnecessary additional practice not required by Islamic law. Third, the cultural coaching encompasses four dimensions: cultural-religious, social-relational, managerial, and religious moderation. The study concludes that a cultural coaching grounded in religious moderation effectively maintains a balance between Islamic values and local cultural traditions, offering strategic recommendations for religious leaders to prepare hajj pilgrims who are spiritually, socially, and managerially ready without neglecting their cultural roots.

References

Abdullah. (2019). Haji Budaya Dan Budaya Haji. Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis, 10(1), 159–169.

Afifuddin, & Norrraini. (2016). The ruqyah syar’iyyah spiritual method as an alternative for depression treatment. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER Publishing, 7(4), 2039–9340.

Afiyatin, A. L. (2019). Ruqyah Sebagai Pengobatan Berbasis Spiritual. 16(2), 216–226.

Ali, M. (2024). Nilai-Nilai Pendidikan Ekonomi Pada Tradisi “Bedeye” Dalam Sistem Perdagangan Tradisional Masyarakat Suku Sasak. JPEK (Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Kewirausahaan), 8(3), 1380–1390.

Anwar, S. (2022). Metode Dan Strategi Pengembangan Moderasi Beragama Di Lembaga Pendidikan. Jurnal Pedagogy, 15(1), 1–20.

Arni, A. (2021). Implementasi Ruqyah Syar’iyah sebagai Alternatif Psikoterapi dalam Kajian Psikologi Islam. Jurnal Studia Insania, 9(1), 1.

Ashabulyamin, C. I. (2022). Analisis Tren pengobatan Ruqyah dengan Daun bidara: Studi Takhrij dan Syarah Hadis Pendekatan Kontemporer. Gunung Djati Conferens Series, 8, 167–180.

Aziz, M. W. F. (2023). Model Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Interaksionisme Simbolik Pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas. Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri (Indonesia).

Boy, A. (2024). Melihat Tradisi dan Budaya Masyarakat Lombok Timur Menyambut Musim Haji. Retrieved September 13, 2025, from Kemenag RI website: https://haji.kemenag.go.id/v5/detail/melihat-tradisi-dan-budaya-masyarakat-lombok-timur-menyambut-musim-haji

Darmayenti, A. N., & Kustiawan, W. (2023). Fungsi Dakwah dalam Kegiatan Keagamaan di Majelis Taklim Darusshofa. Journal of Education Research, 4(2), 715–723.

Dasiroh, U. (2017). Konstruksi Makna Ruqyah Bagi Pasien Pengobatan Aternatif Di Kota Pekanbaru. Jom Fisip, 4(2), 7.

Fauziah, I. (2023). Ibadah Haji dan Tradisi Sosial Masyarakat Sunda Kampung Nalagati Kabupaten Tangerang. Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 3(3).

Gintulangi, S. O., & Arsana, I. K. S. (2022). Strategi Pengelolaan Wisata Religi Berkelanjutan Untuk Melestarikan Tradisi Masyarakat Islam dan Meningkatkan Perekonomian di Kabupaten Gorontalo. Al-Mada: Jurnal Agama Sosisal Dan Budaya, 5(4), 563–578.

Hasanah, R. (2021). Analisis Tradisi dalam Pesan Dakwah Budaya Mandi Safar pada Masyarakat Muslim Seram Bagian Timur. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 20(2), 53.

Huda, F. A., & Muhajarah, K. (2024). Otoritas Haji dan Kebebasan Beragama: Studi Kasus Pelarangan Haji Jemaat Ahmadiyah. Al Qalam, 18(3), 1954–1965.

Irsyad, M. (2024). Penggunaan Ayat al-Qur’an dalam Pengobatan Ruqyah Ustadz Supriandi di Desa Bontorannu Kajang Sulawesi Selatan. AL-AQWAM: Jurnal Studi Al-Quran Dan Tafsir, 3(1), 20–37.

Isdianto, A., & Fitrianti, N. (2024). Efektivitas Terapi Ruqyah Dalam Menangani Kecemasan, Depresi, Dan Gangguan Tidur. Jurnal Education and Development, 12 No 3(3), 82–89.

Kartinawati, E. (2024). Tradisi Munjung dan Relevansinya pada Kehidupan Masyarakat Era Kini. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 6(1), 11–17.

Khafid, M., & Zein, Z. (2022). Ruqyah Sebagai Metode Pengobatan Berbasis Spiritual (Studi Metode Ruqyah di Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Tulungagung). Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 19(2), 152–178.

Madkan, & Mumtahana, L. (2022). Islam dan Tradisi Perspektif Al-Q ur ’ an dan As - Sunnah. 1(1), 55–62.

Muhajarah, K. (2022). Menjaga Tradisi Walisongo: Farabi, 19(2).

Muhajarah, K., & Bariklana, N. M. (2021). Religion, science and philosophy. Jurnal Mu’allim, 3(1), 1–14.

Riadi, D., & Heru, A. (2025). Pendidikan Nilai dalam Tradisi Takbiran Keliling: Studi Kebersamaan dan Toleransi Sosial di Desa Apoho. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Riset Pendidikan, 3(4), 2920–2927.

Rofiqi, & Firdaus, M. (2023). Moderasi Beragama : Analisis Kebijakan Dan Strategi Penguatan Di Kementerian Agama Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap analisis kebijakan dan strategi penguatan moderasi beragama dalam konteks pendidikan di Indonesia. Crime, Law and Social Change, 9(1), 17–36.

Rosyid, M. (2018). Dinamika haji Indonesia sejak era kolonial dan problematika calon haji ilegal. Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 17, 241–259.

Safrian, T., Maarif, S., Auliahadi, A., & Wafi, M. H. (2023). Tradisi Tale Haji Masyarakat Desa Bunga Tanjung. Adab Dan Dakwah IAIN Kerinci, 1(2), 132–140.

Salsabila, R. (2024). Meningkatkan Transparansi dan Efisiensi dalam Manajemen Haji dan Umrah: Tantangan dan Inovasi untuk Pelayanan Prima Jamaah. Rayah Al-Islam, 8(3), 978–995.

Sattar, A., & Hasanah, H. (2023). Tingkat Pengetahuan Peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional: Catatan Angkatan Vi Dari Semarang. Multazam : Jurnal Manajemen Haji Dan Umrah, 3(1), 43.

Suciyanti, A. (2025). Estetika Spiritual Doa dan Bertawassul Perspektif Islam. Jurnal Al Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam, 6(2), 206–216.

Suroyo. (2022). The Analysis of Islamic Theology Toward Mandi Safar Ritual in Akit Tribal Bengkalis-Riau. Analisa: Journal of Social Science and Religion, 7(1), 93–108.

Syuhudi, M. I. (2019). Ritual Berangkat Haji Masyarakat Muslim Gorontalo. Al-Qalam, 25(1), 1.

Taufikurrahman, W. I. (2023). Manajemen Bimbingan Manasik Haji Dalam Membina Kemandirian Calon Jamaah Haji. Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan, 21(2), 309–328.

Umrah, D. P. H. (2023). Tuntunan Manasik Haji dan Umrah. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia

Wahyudin, Y. (2022). Perkembangan Terapi Ruqyah Syar’iyah di Indonesia dan Relevansinya dengan Pendidikan. ILMA (Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Keagamaan), 1(1).

Downloads

Published

30-11-2025

How to Cite

Lutfiyanah, L., Rozak, A., & Riyadi, A. (2025). Pembinaan Kultural Calon Jamaah Haji melalui Tradisi Mandi Sesucen di Desa Jangga, Losarang–Indramayu. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 8(4), 272–285. https://doi.org/10.37329/kamaya.v8i4.4968

Issue

Section

Articles