Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Distribusi Konten Film Bermuatan Unsur Seksualitas melalui Aplikasi Streaming Digital
DOI:
https://doi.org/10.37329/kamaya.v8i3.4760Keywords:
Film Content, Intimate Scene, Digital Streaming, Islamic Media Ethics;, Digital Pornography.Abstract
The development of digital technology has had a major impact on the dissemination of information, including in the entertainment and film industries. One prominent phenomenon is the increasing ease of access to film content containing intimate scenes through digital streaming applications. This study aims to examine how Islamic criminal law views such actions, as well as their relevance to the principles of ḥisbah and ta‘zīr in enforcing public morality. The method used is a normative qualitative study with a legal-theological approach. The data sources used include the Qur'an, Hadith, and the opinions of classical and contemporary scholars on pornography. The results of the study indicate that the distribution of film content containing intimate scenes is prohibited (ḥarām) because it contradicts the maqāṣid al-syarī‘ah, particularly in the aspect of hifẓ al-‘irḍ (preserving honor). In the context of Islamic criminal law, perpetrators may be subject to ta‘zīr sanctions in accordance with the policies of the authorities (ulil amri) in order to protect the interests of the community and prevent further moral decay. This study recommends strengthening Sharia-based regulations in the supervision of digital content, as well as the active role of authoritative Islamic institutions in media ethics education and advocacy.
References
al-Jawziyyah, I. al-Qayyim. (1991). I‘lām al-Muwaqqi‘īn ‘an Rabb al-‘Ālamīn. Dar Al Kutb Al-Ilmiyah.
al-Shara, H. (2004). Al-Madkhal Ila al-Hudud al-Islamiyyah. Dar al-Fikr.
al-Zuhaili, W. (2002). Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Dar al-Fikr bi Damsyiq.
Al-Annawawi. (2008). Shahih Muslim bi Syarh Al-Nawawi. Dar Al Kutb Al-Ilmiyah.
Alfiansyah, & Lisan, H. (2021). Analisis yuridis terhadap ancaman cyberporn bagi pengguna aplikasi Twitter. De Juncto Delicti, 1(2), 106–131.
Alkhalaieh, Y. (2024). Punishment for creating pornographic materials on the internet and methods of combating it (A study of Arab and international laws). Contemporary Readings in Law and Social Justice, 16(1), 156–161.
Al-Māwardī. (1966). Al-Aḥkām al-Sulṭāniyyah. Maktabah Dār al-Turāts.
Audah, A. Q. (2003). At-Tasyri’ al-Jina’i al-Islami. Muassasah Risalah.
Azzahro, S. N. I. (2024). Preventif perilaku zina dalam Al-Qur’an perspektif Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir. Graduasi: Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 1(1), 139–147.
Bunga, D. (2016). Penanggulangan pornografi dalam mewujudkan manusia Pancasila. Jurnal Konstitusi, 8(4), 453.
Darsi, D., & Husairi, H. (2021). Ta’zir dalam perspektif fiqh jinayat. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 16(2), 60–64.
Departemen Agama RI (Ed.). (1971). Qur’an dan terjemahan. Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an.
Dianis Svari, N. M. F., & Arlinayanti, K. D. (2024). Perubahan paradigma pendidikan melalui pemanfaatan teknologi di era global. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 4(3), 50–63.
Firdaus, S., Din, M., & Jauhari, I. (2019). Hukuman tindak pidana pornografi dalam hukum pidana Islam. Kanun: Jurnal Ilmu Hukum, 21(2), 241–254.
Firdausi, R. U. (2020). Transaksi pornografi dalam perspektif Undang-Undang ITE dan Undang-Undang Pornografi. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 26(15), 1846–1857.
Hafid, A. (2020). Hifdzu al-Aqlu (Perlindungan terhadap akal) dalam maqashid syariah [Tesis, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palu].
Hakim, M. K. S. (2016). Bentuk perlindungan hukum terhadap perfilman di Indonesia. Lex Et Societatis, 4(8), 89–96.
Hidayat, I., & Alimuddin, A. (2020). Penyebaran konten pornografi perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 dan hukum Islam. Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar’iyyah, 1(2), 378–388.
Hidayati, F. N. F., & Pratiwi, R. B. (2024). Keterlibatan teman sebaya dan pengaruhnya terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja: Literature review. Jurnal Promotif Preventif, 7(6), 1122–1130.
Ikhsan, M., Jannah, S., & Rifai, A. (2020). Menakar Undang-Undang Pornografi dalam perspektif hukum Islam dan maqāṣid al-syarī‘ah. Bustanul Fuqaha, 1(4).
Ilmi, I., Syafa’ah, L., & Pratiwi, B. (2025). Maqashid syariah dan tantangan dekadensi moral dalam perspektif eskatologi Islam. Mitsaqan Ghalizan: Jurnal Hukum Keluarga dan Pemikiran Hukum Islam, 5(1), 1–14.
Laelatussa’adah, S. (2022). Implikasi pendidikan menurut perspektif Al-Qur’an Surat An-Nuur Ayat 30–31 tentang adab menjaga pandangan. Bandung Conference Series: Islamic Education, 2(2).
M, N. C. I. (2024). Pergeseran preferensi menonton dan transformasi media digital di Indonesia akibat dominasi Netflix. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 6(2), 550–555.
Mais, T. (2022). Implementasi kebijakan manajemen pelayanan berbasis online: (Studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Manado). JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 6(1).
Munawwaroh, H. (2018). Sadd al-dzari’at dan aplikasinya pada permasalahan fiqih kontemporer. Ijtihad: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, 12(1), 63.
Mutakin, A. (2019). Karakteristik hukum Islam dalam bidang ekonomi. Alashriyyah, 5(2), 18.
Novalia, V., Azizah, L. H., Al-Islami, N., & Sukti, S. (2024). Ta’zir dalam pidana Islam: Aspek non material. Terang: Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, 1(2), 225–234.
Nurhasanah, N., Alam, F. Z. N., & Prayoga, A. M. (2023). Pencegahan pornografi dan pornoaksi dihubungkan dengan kasus “bugil” di Bandara Yogyakarta dalam perspektif hukum Islam. Jurnal Dialektika Hukum, 5(2), 155–167.
Radefi, A., Saputra, A. D., & Widowaty, Y. (2024). Perlindungan hukum bagi korban penyitaan akun media sosial dalam perspektif hukum positif. Jurnal MLS, 5(3), 221–230.
Rahma, M. F. (2025). Pencegahan tindak pidana pornografi online melalui penerapan etika digital di media sosial. Jurnal Dinamika Sosial dan Sains, 2(5), 738–744.
Ramadhan, F., & Chumbadrika, C. (2022). Penjualan pornografi di media sosial: Sebuah tinjauan hukum di Indonesia. Jurnal Aktual, 20(2).
Rasyid, H., Irawan, F. I., Wahid, D., & Erihadiana, M. (2024). Pendidikan HAM berbasis maqāṣid asy-syarī‘ah dalam kurikulum dan budaya pesantren. Jurnal Islamic Education Manajemen, 9(2), 207–223.
Republik Indonesia, D. A. (2020). Alquran dan terjemah. Pustaka Al-Kautsar.
Rohaini, M., Lubis, E., & Fh, A. (2024). Efektivitas penegakan hukum terhadap pidana pornografi melalui media sosial. Jurnal Hukum Jurisdictie, 4(2), 87–113.
Rongkene, B. (2020). Tindak pidana pornografi menurut KUHP dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Lex Crimen, 9(1), 111–120.
Sabiq, S. (2009). Fiqh sunnah. Cakrawala.
Sagita, F., & Rafid, N. (2024). Pendekatan rehabilitatif dalam penanganan anak pelaku tindak pidana. Jurnal De Jure, 16(1).
Samsudin, C. J. R. (2024). Tinjauan yuridis tentang penyebaran konten yang bermuatan asusila melalui media sosial. Lex Privatum, 14(3), 1–13.
Shofiyah. (2020). Dampak media sosial dan pornografi terhadap perilaku seks bebas anak di bawah umur. Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 4(1), 57–68.
Sipayung, M. H., Sari, R. N., Alvina, M. F., Siregar, N., & Lubis, M. N. A. (2025). Perbandingan fiqih jinayah dengan sistem hukum pidana modern: Analisis konsep hukuman dalam Islam. Journal of Health Education Law Information and Humanities, 2(1), 581–592.
Sulistyoko, A., Yulida, R., & Bahran, B. (2019). Pornografi dalam perspektif hukum dan moral. JILS: Journal of Islamic and Law Studies, 3(2), 109–133.
Syaefudin, M. A. F., & Sudewo, F. A. (2021). Hukum siber (Perbandingan Indonesia dan Malaysia). PT Nasya Expanding Management.
Umbas, A. A. (2021). Tindak pidana peredaran film tanpa lulus sensor menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Lex Administratum, 9(2), 146–155.
Ummah, S. R. (2018). Pornografi ditinjau dari hukum positif dan hukum pidana Islam. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 20(1), 26–35.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Kamaya: Jurnal Ilmu Agama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the Kamaya : Jurnal Ilmu Agama agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
