Konsep Keadilan Islam Pada Ranah Spesifik Poligami (Ta’adud Al-Zaujāt) Dalam Alquran Perspektif Mufassir Wahbah Al-Zuḥailī
DOI:
https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i3.3477Keywords:
The Concept of Justice, Polygamy, Wahbah al-ZuḥailīAbstract
Issues surrounding polygamy in Islam are still a topic of debate among Islamic scholars and the Muslim community. Some of the main problems that are often discussed include the issue of justice which is the main requirement for polygamy. Especially in Indonesia, polygamy is a serious problem in family law, quite a few divorce problems are caused by polygamy. This research aims to explore the concept of Islamic justice in the specific realm of polygamy in the Koran and analyze Wahbah al-Zuḥailī's interpretation of the Koranic verse about justice in polygamy. This research uses qualitative methods with descriptive-analytic data analysis techniques. The results of this research show that in the Koran, polygamy is permitted and limited to four wives, provided that a husband must be able to act fairly. Meanwhile, in the Koran, the word adat is mentioned 28 times in 28 verses in 11 surahs. Furthermore, the concept of justice in polygamy according to Wahbah al-Zuḥailī's interpretation is justice in the material, not immaterial, sphere. Material justice means being fair in taking turns and being equal in providing material support to the wife. Immaterial justice is that which is related to matters of the heart, this justice is impossible to achieve by human ability.
References
Al-Asfahānī, Abū Qāsim Abū al-Ḥusain bin Muḥammad al-Ragīb. (1961). Al-Mufradāt Fī Garīb Alquran. Mesir: Muṣṭafā al-Bābī al-Ḥalabī.
Al-Bāqī, Muḥammad Fu’ād ‘Abd. (1997). Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Al-Fāẓ Alquran Al-Karīm. Beirūt: Dār al-Fikr.
Al-Biqā’ī, Burhānuddīn Abū Ḥasan Ibrāhīm bin ‘Umar. (1993). Nazm Al-Durār Fī Tanasubi Al-Ayat Wa Al-Suwār. Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyah.
Al-Marāgī, Muṣṭafā. (1997). Tafsīr Al-Marāgī. Kairo: Dār al-Fikr.
Al-Naisābūrī, Abū Ḥasan ‘Alī bin Aḥmad al-Wāḥidī. (2005). Asbāb Al-Nuzūl. Beirūt: Dār al-Fikr.
Siregar, I., & Harahap, A. P. (2024). The Relevance Of Hadith And Reason In Demonstrating The Status of Hadith. Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis, 7(1), 16-33.
Al-Sya’rāwī, Muḥammad Mutawallī. (1997). Tafsir Al-Sya’rāwī. Kairo: Matabi’ Akhbār al-Yaum.
Al-Syāfi’ī, Muḥammad bin Idrīs. (1999). Al-Umm. Beirūt: Dār al-Fikr.
Al-Syaukānī, Muḥammad bin ‘Alī bin Muḥammad ‘Abdullāh. (2003). Fatḥ Al-Qadīr. Kairo: Dār al-Ḥadīṡ.
Al-Zamakhsyarī, Maḥmūd bin ‘Umar Aḥmad. (1987). Tafsīr Al-Kasyāf. Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Arābī.
Al-Zuḥailī, Wahbah. (2008). Al-Fiqh Asy-Syāfi’ī Al-Muyassar. Jakarta: Al-Mahira.
Al-Zuḥailī, Wahbah. (2009). Tafsīr Al-Munīr Fī Al-‘Aqīdah Wa Al-Syarī’Ah Wa Al-Manhaj. Damaskus: Dār al-Fikr.
Almubarok, F. (2018). Keadilan Dalam Perspektif Islam. Istighna: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(2), 115-143.
Ariyadi, A. (2017). Metodologi Istinbath Hukum Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili: Methodology of the Istinbath of Law Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili. Jurnal Hadratul Madaniyah, 4(1), 32-39.
Asdin, A. (2023). Konsep Keadilan dalam Berpoligami dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif. Jurnal Darussalam: Pemikiran Hukum Tata Negara dan Perbandingan Mazhab, 3(1), 50-78.
Atabik, A., & Mudhiiah, K. (2016). Pernikahan dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 5(2).
Baihaki, B. (2017). Studi Kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili Dan Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 16(1), 125-152.
Baihaqi, Y., & Sitibadiah, S. (2022). Toleransi Dalam Pemberdayaan Hak Perempuan Perspektif Tafsir Al Qur’an: Tolerance in Empowering Women's Rights from The Perspective of Al-Qur'an Interpretation. Jurnal Bimas Islam, 15(1), 154-177.
Darmawijaya, E. D. E., & Sani, M. N. A. (2017). Legalitas Poligami dalam Enakmen Hukum Keluarga Islam Tahun 2004 Negeri Perak (Studi Kasus atas Ketidakpatuhan Masyarakat Taiping). Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, 1(2), 491-509.
Fahimah, I. (2018). Poligami Dalam Perspektif Ushul Al-Fiqh. Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan, 4(2), 99-110.
Fauza, N. (2012). Hikmah Al-Tasyri’dalam Hukum Poligami (Perspektif Filsafat Hukum Islam). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 1(1).
Farichah, A. F. A. (2024). Pemimpin Yang Adil Dalam Al-Qur’ān (Studi Komparasi Ayat-Ayat Kepemimpinan Menurut Tafsīr Ibnu Kaṡīr dan Tafsīr Sayyid Quṭhb). Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(1).
Firmansyah, F. (2019). Diskursus Makna Keadilan dalam Poligami. Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab.
Ghofur, Saiful Amin. 2008. Profil Para Mufasir Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Gunawan, E., & Hasan, F. (2017). Divorce Lawsuit Due to Polygamy in the Manado Religious Court. Al-Mizan (e-Journal), 13(2), 272-293.
Hariyanto, H. (2016). Dehumanisasi Terhadap Perempuan Dalam Praksis Poligami: Dialektika Antara Normativitas Dan Historisitas. Palastren: Jurnal Studi Gender, 8(1), 79-102.
Hidayat, R. E. (2020). Poligami Menurut Wahbah Az-Zuhaili dan Muhammad Syahrur. Jurnal Tana Mana, 1(2), 102-110.
Ilham, I., Ahmed, R., & Musliadi, M. (2020). Pemahaman Masyarakat tentang Wakalah dalam Akad Pernikahan menurut Kompilasi Hukum Islam di Kabuapeten Bone. Jurnal Tana Mana, 1(1), 81-101.
Irawan, A. (2019). Poligami Dari Perspektif Kepastian Hukum Dan Keadilan. Jurnal Pendidikan IPS, 9(1), 1-7.
Islamiyah, I. (2022). Metode dan Corak Kitab Tafsir Al-Tafsir Al-Munir. Al-Thiqah: Jurnal Ilmu Keislaman, 5(2), 25-41.
Al Haq, M. (2023). Poligami dalam Perspektif Al-Qur’an. Journal Garasi Buku and Obrolan Keilmuan, 1(2), 104-120.
Karimullah, S. S. (2021). Poligami Perspektif Fikih Dan Hukum Keluarga Negara Muslim. Maddika: Journal of Islamic Family Law, 2(1), 7-20.
Khoiriah, R. L. (2018). Poligami Nabi Muhammad Menjadi Alasan Legitimasi Bagi Umatnya serta Tanggapan Kaum Orientalis. Jurnal Living Hadis, 3(1), 1-21.
Lahaling, H. (2021). Analisis Kritis atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan terhadap Pelaksanaan Poligami. Al-Mizan (e-Journal), 17(2), 267-288.
Machali, I. (2015). Poligami Dalam Perdebatan Teks Dan Konteks: Melacak Jejak Argumentasi Poligami Dalam Teks Suci. Palastren: Poligami dalam Perdebatan Teks dan konteks: M elacak Jejak Argumentasi Poligami dalam Teks Suci, 8(1), 35-56.
Mahfudz, M. (2010). Kontruksi Tafsir Abad 14 H./20 M. Kasus Tafsir al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fikr. Makassar, UIN Alaudin Makassar, 14(1).
Muslimah, A., & Rusdiawan, R. (2020). Urgensi Keabsahan Status Nasab Anak Yang Lahir Diluar Nikah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU–VIII/2010 Perspektif Hukum Perdata Islam. Jurnal Tana Mana, 1(1), 17-30.
Nurdin, N. (2017). Konsep Keadilan Dan Kedaulatan Dalam Perspektif Islam Dan Barat. Media Syari'ah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial, 13(1), 121-130.
Nurpaiz, R. F., Abdillah, S., Dahwadin, D., Meinanti, D. R., Syahrial, S., & Marlina, A. (2020). Kedudukan Isteri Bekerja Dalam Mengurus Keluarga Perspektif Hukum Islam. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam, 3(1), 1-17.
Putra, A. L. N. (2022). Kebahagiaan Dalam Pandangan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah Dan Relevansinya Terhadap Masyarkat Modern. Jurnal Peradaban, 2(2).
Quṭhb, Sayyid. (2016). Tafsīr Fī Ẓilāl Al-Qur’ān. Jakarta: Robbani Press.
Rahmi, N., Syafruddin, S., Efrinaldi, E., & Saputra, E. (2022). Dayn Dalam Perspektif Al-Qur’an: Analisis Terhadap Kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Zuhaili. Hikmah, 19(2), 250-270.
Ridha, M. Rasyid. (2008). Tafsīr Al-Manār. Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Rohmah, E. I. (2022). Problematika Poligami Dalam Lintas Sejarah Dan Agama. Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 25(1), 83-97.
Rosi, F. F., & Maulana, D. S. (2023). Interpretasi Poligami dalam Qs. Al-Nisa’Ayat 3 dan 129: Studi Perbandingan antara Penafsiran Muhammad Syahrur dan Muhammad Abduh. Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner, 8(1), 42-64.
Sābiq, Sayyid. (1984). Fikih Sunnah. Edited By M. N. Husain. Bandung: LP. Ma’arif.
Said, A. (2017). Perkawinan Poligami dalam Perspektif Hukum Islam. Maleo Law Journal, 1(2), 298-â.
Santoso, S. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, 7(2), 412-434.
Santoso, D. (2021). Poligami dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam Perspektif Maqashid Al-Syari’ah. Al-Syakhshiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan, 3(2), 1-28.
Shiddiq, M. J. (2023). Sejarah Tradisi Budaya Poligami di Dunia Arab Pra Islam (Perspektif Tradisi Coomans Mikhail). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 7(1), 1-10.
Farichah, A. F. A. (2024). Sejarah Kehidupan Nabī Dalam Musnad Aḥmad Kajian Analitik Ayat Al-Qur’ān Tentang Sīrah Nabawiyyah. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(1).
Syaltūt, Maḥmūd. (2001). Al-Islām: ‘Aqīdah Wa Syarī’Ah. Kairo: Dār al-Syurūq.
Syuib, M. S. M., & Afdillah, A. (2019). Persepsi Masyarakat Terhadap Izin Poligami Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 2(1), 41-59.
Ṭabaṭaba’ī, Muḥammad Ḥusain. (1977). Tafsīr Al-Mīzān. Iran: Dār al-Kutub al-Islāmiyah.
Usmam, B. (2017). Poligami Menurut Perspektif Fiqh (Studi kasus di Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh). Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 1(1), 275-288.
Winarto, W. (2017). Term-Term Keadilan dalam Perspektif Al-Quran. Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum, 3(01), 1-14.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kamaya: Jurnal Ilmu Agama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the Kamaya : Jurnal Ilmu Agama agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.