Analisis Kritis Etika Politik Kasih Tinjauan Fratelli Tutti 154 Perang Melawan Politik Individualisme

Authors

  • Yohanes Alfrid Aliano STFT Widya Sasana Malang
  • Yeremia Anton Julianus Welan STFT Widya Sasana Malang
  • Stefanus Lau STFT Widya Sasana Malang
  • Josep Arianto STFT Widya Sasana Malang

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2690

Keywords:

Politics of Love, Democracy, Ethics, Pancasila, Fratelli Tutti

Abstract

This study discusses the phenomenon of the "Politics of Love" as a response to the increasing politics of individualism in the context of critical analysis of Political Ethics, with reference to the views expressed in Fratelli Tutti's encyclical 154. The background of this research involves concerns about globalization which increasingly emphasizes individualism in dynamics. Politics, which can threaten the principles of social solidarity and bonum commune. The main objective of this research is to identify the key elements of the concept of "Politics of Love" advocated by Fratelli Tutti as an alternative to the politics of individualism. The method used involves critical text analysis of the 154 encyclicals, with a focus on historical context and in-depth theological interpretation. The results of this study reveal that the "Politics of Love" advocates the adoption of a more inclusive, collaborative, and caring approach to the common good. This includes rejecting narrow views that only prioritize the interests of certain individuals or groups. This research also highlights the importance of moral leadership in promoting solidarity, shared prosperity, and the spread of human values. This research shows that in facing the political challenges of increasingly strong individualism, the concept of "Politics of love" can be an ethical guide that has the potential to restore the principles of inclusiveness and mutual care in the world of politics. By referring to the teachings of Fratelli Tutti, this research underscores the need for a transformation in the political paradigm towards an approach that is more oriented towards love, equality and social justice for the common good.

References

Andalas, P. Mutiara. (2008) Kesucian Politik: Agama dan Politik di tengah Krisis Kemanusiaan. Jakarta: Libri PT BPK Gunung Mulia.

Aliano, Yohanes Alfrid Dan F. X. Eko Armada Riyanto. (2022). Pemulihan Martabat Manusia Dalam Perspektif Metafisika Persahabatan. Jurnal Filsafat Indonesia. 5(2):162–72.

Arif, M. (2015) Individualisme Global Di Indonesia (Studi Tentang Gaya Hidup Individualis Masyarakat Indonesia di Era Global). Kediri: IAIN Kediri Press.

Ariana, Riska. (2016). Meta-Etika Politik Di Era Post Truth (Studi Prilaku Elit politik Perspektif Etika Emotivis Bertrand Russell). Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 20(2).

Ericha, F. (2019, July 4). Indonesia Negara Pancasila Atau Negara Agama ? Dilihat Dari Weltanschauung Bangsa Indonesia.

Fransiskus. (2020). Fratelli Tutti Saudara Sekalian. (124):5–180.

Hadi, R. T., & Arrasyid, A. (2021). Etika Politik Aristoteles: Kohesivitas Etika dan Politik. Jurnal Al-Aqidah, 13(2), 200-213.

Hasfi, N. (2019) Komunikasi Politik di Era Digital. Politika, Jurnal Ilmu Politik, 10(1): 93-111.

Harefa, O. N. (2020). Ketika Keadilan Bertemu dengan Kasih. Sunderman, Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, sains, Humaniora dan Kebudayaan STT BNKP Sunderman, 13(1): 40-47.

Haricahyono, C. (1986). Ilmu Politik dan Perspektifnya. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Jurdi, S. (2016). Kekuatan-Kekuatan Politik Indonesia Kontestasi Ideologi dan Kepentingan. Jakarta: Kencana.

Kartika, I. Made. (2015). Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Etika Politik Di Indonesia. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya FIKP Universitas Dwijwndra 4(1).

Kasih, E. (2018). Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Sistem Politik di Indonesia Guna Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jurnal Lemhannas, 6(2): 49-68

Miftahul Reski Putra Nasjum. (2020). Pancasila Sebagai Etika Politik Dan Hukum Negara Indonesia. Law Review, 22(1):147–54.

Paus Fransiskus. Fratelli Tutti Saudara Sekalian. Ensiklik Paus Fransiskus tentang Persaudaraan dan Persahabatan Sosial 3 Oktober 2020. Seri Dokumen Gerejawi No. 124. Penterj. Martin Harun, OFM. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. 2021.

Putra, D. K. S. (2019). Komunikasi CSR Politik: Membangun Reputasi, Etika, dan Estetika PR Politik. Jakarta: Kencana.

Ritaudin, M. S. (2014). Wawasan Etika Politik, Membangun Sikap Kritis Dan Rasional Politik Bangsa. Jurnal Tapis 10(2):12–32.

Riyanto, A. (2003). Krisis Paham Kenegaraan : Dalam Konstitusi Indonesia. Studia Philosophica Et Theologica 3(2):79–99.

Riyanto, Fx. Eko Armada. (2017). Aku Indonesia, Aku Pancasila’ Sebuah Refleksi Kesadaran Konstruksi Diri. Seri Filsafat Teologi 27(26):59–70.

Riyanto, A. (2019). Berfilsafat Politik. Kanisius: Yogyakarta.

Solihah, R. (2018). Peluang dan tantangan pemilu serentak 2019 dalam perspektif politik. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(1), 73-88.

Suseno, F. M. (2016). Etika Politik: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: Kompas Gramedia.

Suryana, Y. (2020). Pengaruh Pelaksanaan Pemilu Serentak Terhadap Budaya Politik. Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum, 29(1), 13-28.

Tarigan, J. P. (2017). Akomodasi Politik Hukum Di Indonesia Terhadap Hak Asasi Manusia Berdasarkan Generasi Pemikirannya. Jurnal Konstitusi 14(1):168-87.

Tinambunan, E. R. (2023). Analisis Platonian atas Fenomena Regresi Demokrasi di Indonesia. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 14(1), 87-106.

Downloads

Published

16-10-2023

How to Cite

Aliano, Y. A. ., Welan, Y. A. J. ., Lau, S. ., & Arianto, J. . (2023). Analisis Kritis Etika Politik Kasih Tinjauan Fratelli Tutti 154 Perang Melawan Politik Individualisme. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(4), 427–441. https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2690

Issue

Section

Articles