Interculturality Of Indonesia Sundanese Religion In West Java

Authors

  • Timotius Sukarna Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Bogor
  • David Ming Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Bogor
  • Maria Titik Windarti Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Bogor

DOI:

https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2007

Keywords:

Pancasila, Interculturality, Tatar Sundanese, Diversity

Abstract

This research identified the construction of Sundanese culture in the Sundanese religion of West Java.The discussion of this paper describes the existence of the Sundanese religion in the Sundanese Tatar, Sundanese also Christianity in the Sundanese Tatar. The  population total in Tatar Sunda or West Java which amounted to 38,668,115 people, there are 1,051,670 Christians, meaning that Christians in West Java are only 2.72% of the total population. That is why through this manuscript research how religious tolerance in diversity can be realized which is a philosophy that is expected to be realized in religious life in the Republic of Indonesia based on Pancasila. All religions in Indonesia, both those that adhere to the majority and minorities, have agreed to uphold the core values ​​contained in Pancasila.

References

Atmamihardja, (1958). R. Ma’mun, Sejarah Sunda I. Bandung: Ganaco, NV.

Ayatrohaedi, (2005).Sundakala-Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah-Naskah

Panitia Wangsakaerta Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.

Adeney, B. T. (2000). Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius.

Adeney, B. T. (2015). Mengelola Keragaman di Indonesia: Agama dan Isu-isu Globalisasi, Kekerasan, Gender dan Bencana di Indonesia, Yogyakarta: ICRS-Yogyakarta dan Mizan.

Adian, D. G. (2017). “Radikalisme dan Pancasila”, Kompas, 14 Januari 2017.

Ditjen Bimas Kristen, (2009). Directorate General of Christian Guidance, Ministry of Religion of the Republic of Indonesia

Darmaputera, E. (1992). Pancasila, Identitas dan Modernitas: Tinjauan Etis dan Budaya, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Darmaputera, E. (1996). Tugas Panggilan Bersama Agama-Agama di Indonesia: Suatu Refleksi Kristiani, dalam T.B. Simatupang, Peran Agama-Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Negara Pancasila yang Membangun, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Darmaputera, E. (1997). “Pergumulan dan Peran Gereja dalam Masyarakat dan Negara Pancasila”, dalam

De Jong, K.( 2008). “Keanekaragaman Bentuk Kekristenan Global”, Gema Teologi, 32(1).

De Jong, K. (2010). Pekabaran Injil dalam Konteks Masyarakat Multikultural Pluralistik, dalam Hendri Wijayatsih (ed.), Memahami Kebenaran Yang Lain sebagai Upaya Pembaharuan Hidup Bersama, Yogyakarta: Mission 21, UKDW, TPK.

De Wit, H. (2004). Intercultural Bible Reading and Hermeneutics, dalam Hans de Wit (ed.), Through the Eyes of Another: Intercultural Reading of the Bible, Amsterdam: Institute of Mennonite Studies dan Vrije Universiteit.

Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang, (2016). Nota Pastoral Arah Dasar KAS 2016- 2020: Membangun Gereja yang Inklusif, Inovatif dan Transformatif demi Terwujudnya Peradaban Kasih di Indonesia, Semarang: Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

End. Th V. D. (1985).Ragi Carita I- Sejarah Gereja Di Indonesia 1500-1860 Jakarta: BPK Gunung Mulia.

End. Th V. D. (1996). Sejarah Perjumpaan Gereja dan Islam. Jakarta

Eringa, F. S. (1984). Soendaas-Nederlands Woordenboek. Holland: Foris Publications Holland.

Ghafur, W. A. (2015). Dakwah Islam dan Interaksi Interkultural, dalam Kees de Jong dan Yusak Tridarmanto (ed.), Teologi dalam Silang Budaya: Menguak Makna Teologi Interkultural serta Perannya bagi Upaya Berolah Teologi di Tengah-tengah Pluralisme Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen dan Fakultas Teologi UKDW.

Gayo, I. (2003). Buku Pintar. Jakarta: Penerbit Upaya Warga Negara

Harsojo. (1997). "Kebudayaan Sunda” Manusia dan Kebudayaan di Indonesia- Cet. XVI. Jakarta: Djambatan.

H. Kaelan. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Nurwahid, H. (2002). Ensiklopedi Islam untuk Pelajar Indonesia. Pejalanan Bung Karno, (1978). Bogor: Yayasan Multatuli.

Sairin, W. (1996). Himpunan Peraturan Di Bidang Keagamaan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Shorrosh, A. A.(1988). Kebenaran Diungkapkan “Pandangan Seorang Arab Kristen Tentang Islam”. Jakarta: Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah.

Sukarna. (2004). Diktat Kuliah Agama Suku. Bogor: STT Kadesi.

Sukarna. (2004). Diktat Sosiologi, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Bogor: STT Kadesi,

Hasan, N. (2012). Jalan Lain Menuju Demokrasi, dalam Ainur Rofiq al-Amin, Membongkar Proyek Khilafah al Hizbut Tahrir di Indonesia, Yogyakarta: LKiS.

Hermans, H. & Agnieszka Hermans-Konopka. (2010). Dialogical Self Theory: Positioning and Counter-Positioning in a Globalizing Society. Cambridge: Cambridge University Press.

Isma. (2016). Mengisi Tafsir Pancasila, dalam Suara Muhammadiyah, Edisi No. 14, Th. ke-101, 16-31 Juli 2016.

Krieger, D. J. (1991). The New Universalism: Foundation for a Global Theology. Meryknoll: Orbis Books.

Küster, V. (2001). The Many Faces of Jesus Christ: Intercultural Christology, terj. John Bowden. London: SCM Press.

Karunia Djaya. (1993). Theophilus, Sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia.

Laksana, A. B. (2014). Muslim and Catholic Pilgrimage Practices: Explorations Through Java. Burlington: Ashgate Publishing, Ltd.

Latif, Y. (2011). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, Jakarta: Gramedia.

Latif, Y. (2008). Menyemai Karakter Bangsa: Budaya Kebangkitan Berbasis Kesastraan. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Maarif, A. S. (2010). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Indonesia, dalam Ihsan Ali-Fauzi dan Samsu Rizal Panggabean (eds.), Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita. Jakarta: PUSAD, Yayasan Wakaf Paramadina, NPN, dan MPRK-UGM.

Moyaert, M. (2011). Fragile Identities: Towards a Theology of Interreligious Hospitality. Amsterdam-New York: Rodopi.

Muhibat, S. F. (ed.). (2014). Untuk Indonesia 2014-2019: Agenda Sosial-Politik dan Keamanan, Jakarta: CSIS.

Prayogo, Y. (2015). Menjadi Komunitas dan Gerakan Alternatif: Dialog dengan Mgr. Suharyo, Hidup, No. 40, Th. ke-69, 4 Oktober 2015.

Scheuerer, F. X. (2001). Interculturality: A Challenge for the Mission of the Church, Bangalore: Asian Trading Corporation.

Schreiter, R. J. (1998). The New Catholicity: Theology between the Global and the Local. New York: Orbis Books.

Schumann, O. (2014). “Misiologi atau Teologi Interkultural?”, Sola Experientia, Vol. 2, No. 2, Oktober 2014.

Setio, R. (2015). Menimbang Posisi Teologi Interkultural, dalam Kees de Jong dan Yusak Tridarmanto (eds.), Teologi dalam Silang Budaya: Menguak Makna Teologi Interkultural serta Perannya bagi Upaya Berolah Teologi di Tengah-tengah Pluralisme Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: TPK dan Fakultas Teologi UKDW.

Simon, J. C. (2015). Sejarah Kerohanian Indonesia sebagai Penegasan ‘Kultur Hibrida’: Dialog Kritis dengan Jacob Sumardjo, dalam Kees de Jong dan Yusak Tridarmanto (eds.), Teologi dalam Silang Budaya: Menguak Makna Teologi Interkultural serta Perannya bagi Upaya Berolah Teologi di Tengah-tengah Pluralisme Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: TPK dan Fakultas Teologi UKDW.

Singgih, E. G. (2004). Berteologi dalam Konteks: Pemikiran-pemikiran Mengenai Kontekstualisasi Teologi di Indonesia. Yogyakarta dan Jakarta: Kanisius dan BPK Gunung Mulia.

Sumardjo, J. (2002). Arkeologi Budaya Indonesia: Pelacakan Hermeneutis-Historis terhadap Artefak-Artefak Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Qalam.

Supardal, Triputro, W., & Pribudi, A. (2022). Cultural-Independent Village: Towards Village Autonomy In A Cultural And Tourism Village In Yogyakarta. International Journal of Social Sciences and Humanities Invention, 9(08), 7126–7173.

Tanja, V. I. (1998). Pluralisme Agama dan Problem Sosial: Diskursus Teologi tentang Isu-isu Kontemporer. Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Titaley, J. A. (2016). Mengembangkan Sumber Daya Gereja untuk Meningkatkan Pelayanan dan Kesaksian yang Mendatangkan Damai Sejahtera di Tengah dan Bersama Masyarakat, dalam John C. Simon (ed.), Melangkah pada Jalan Damai Sejahtera. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Van Bruinessen, M. (ed.). (2014). Conservative Turn: Islam Indonesia dalam Ancaman Fundamentalisme. Bandung: Mizan.

Wijsen, F. (2015). Christianity and Other Cultures: Introduction to Mission Studies, Lit Verlag.

Wirutomo, P., dkk. (2012). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Wirakusumah, R. M. (1976).Kamus Bahasa Sunda Bandung: Lembaga Bahasa dan Sastera Sunda, Tarate.

Zaluchu, S. E. (2020). Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 4(1):28–38.

Downloads

Published

14-11-2023

How to Cite

Sukarna, T. ., Ming, D. ., & Windarti, M. T. . (2023). Interculturality Of Indonesia Sundanese Religion In West Java. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(4), 497–508. https://doi.org/10.37329/kamaya.v6i4.2007

Issue

Section

Articles