Menciptakan Kebijakan Inklusif Dalam Upaya Pengakuan Agama Nenek Moyang di Indonesia

(Studi Kasus Pada Agama Kaharingan di Kalimantan Tengah, Sunda Wiwitan di Jawa Barat, dan Hindu Bali)

Authors

  • Ertien Rining Nawangsari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Hani Nur Adnin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.37329/jpah.v6i4.3043

Keywords:

Agama Nenek Moyang, Pengakuan Agama, Kebebasan Beragama, Rekomendasi Kebijakan

Abstract

This research presents a comprehensive analysis of the recognition of ancestral religion in Indonesia, focusing on the challenges and efforts of its adherents to attain official status. The research background involves the legal context of Indonesia, where the 1945 Constitution guarantees religious freedom. However, followers of ancestral religion continue to face stigmatization and legal uncertainty, necessitating this study. The research aims to identify the struggles of ancestral religion adherents, exploring their impacts on social, economic, and identity aspects. Literature and metadata study methods were employed to delve into the challenges faced by these adherents and their efforts to gain recognition, leading to crucial steps such as policy recommendations, community education, and interfaith collaboration to aid ancestral religion followers against discriminatory actions. The research findings depict various negative impacts of the non-recognition of ancestral religion, including difficulties in securing employment and issues related to identity document fulfillment. The efforts of ancestral religion adherents to gain recognition are analyzed in the context of policy recommendations that can improve the existing legal framework. The study's conclusion highlights the urgency of equal recognition for ancestral religion adherents, emphasizing the need for legal and policy reforms to create an inclusive environment. Involving all stakeholders, including the government, religious leaders, and civil society, this research is expected to contribute significantly to the discourse on religious freedom in Indonesia. Therefore, inclusive policy recommendations grounded in local cultural understanding are anticipated to serve as a foundation for positive change in supporting the religious rights of ancestral religion followers in Indonesia.

References

Alfianoor, A., Ariza, R., Aisah, S., Hacpukh, L. Q., Pranika, K., Enjelika, N., Sorongan, R. D., Christiano, R., Suriantie., Pina., Rehiara, A. & Situmeang, T. (2023). Penguatan Nilai-Nilai Agama Terhadap Masyarakat Desa Dahian Tunggal Dalam Mencegah Terjadinya Perceraian:(Studi Agama Islam, Kristen, Dan Hindu Kaharingan). SAFARI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 3(4), 59-69.

Alim, M. S., & Munib, A. (2021). Aktualisasi Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah. Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim, 9(2), 263-285.

Baidhawy, Z. (2005). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Bandung: Erlangga.

Darmodiharjo, D. (1979). Pancasila: Suatu Orientasi Singkat Dilengkapi Dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ketetapan MPR no. II/MPR/1978). Jakarta: Balai Pustaka.

Hasse, J., Risakotta, B. A., & Bagir, Z. A. (2011). Diskriminasi Negara Terhadap Agama di Indonesia: Studi atas Persoalan Posisi Hukum Towani Tolotang Pasca Pengakuan Agama Resmi. Jurnal Kawistara, 1(2).

Indrawardana, I. (2014). Berketuhanan dalam Perspektif Kepercayaan Sunda Wiwitan. Melintas, 30(1), 105-118.

Kumoro, N. B. (2020). Dayak Kaharingan Di Tengah Perubahan Sosial Ekologi dan Praktik Perpindahan Agama di Pedesaan Kalimantan Tengah. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 22(1), 13-24

Mahin, M. (2009). Kaharingan Dinamika Agama Dayak di Kalimantan Tengah. Depok: UI

Manawan, M. J., Nainggolan, B. D., & Hutagalung, S. (2022). Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Berbasis Multikulturalisme yang Reseptif dengan Kepercayaan Roh Nenek Moyang di Minahasa. Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 7(2), 208-221.

Marjanto, D. K. (2011). Kaharingan: Perjuangan Masyarakat Adat Dayak Ngaju di Kabupaten Kotawaringin Timur, Dahulu dan Sekarang. Jakarta: Puslitbang Kebudayaan

Purwaningsih, E. (2014). Disclosure of Origin pada Pengakuan dan Publikasi Traditional Knowledge dalam Upaya Perlindungan Hukum. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 21(2), 272-292.

Rostitawati, T. (2020). Mythology and the Belief System of Sunda Wiwitan: A Theological Review in Cisolok of Sukabumi Regency of West Java, Indonesia. International Journal of Research and Review, 7(4).

Saringendyanti, E., & Mahzuni, D. (2018). Lord in Sunda Wiwitan Perception. International Journal of Medical Science, 5(7), 22-29.

Solichin, M. B. (2020). Diskursus Moderasi Dusun Tiga Agama, Buneng: Implementasi Pendidikan Multikultural Siswa SMP. Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam, 18(2).

Solihin, S., & Adnan, A. (2022). Penerapan Moderasi Beragama di Masyarakat Plural Desa Kertajaya. Socio Politica: Jurnal Ilmiah Jurusan Sosiologi, 12(2), 61-72.

Subagya, Y. T. (2015). Support for Ethno-Religious Violence in Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Press

Sudrajat, U. (2016). Menakar Kearifan Agama dengan Budaya Measuring Religion Wisdom By Culture. Jurnal Kebudayaan, 11(2).

Sugiswati, B. (2012). Perlindungan Hukum Terhadap Eksistensi Masyarakat Adat di Indonesia. Perspektif, 17(1), 31-43.

Sugiyarto, W. (2016). Eksistensi Agama Hindu Kaharingan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Harmoni, 15(3), 102-116.

Wibisono, M. Y., Ghozali, A. M., & Nurhasanah, S. (2020). Keberadaan agama lokal di Indonesia dalam perspektif moderasi. Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Wirawan, I. W. A. (2019). Identifikasi Pendidikan Multikultural Dalam Festival Seni Budaya Pada Komunitas Sasak-Islam Dan Bali-Hindu Di Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, 3(1), 89-100.

Downloads

Published

04-10-2022

How to Cite

Nawangsari, E. R., & Adnin, H. N. (2022). Menciptakan Kebijakan Inklusif Dalam Upaya Pengakuan Agama Nenek Moyang di Indonesia: (Studi Kasus Pada Agama Kaharingan di Kalimantan Tengah, Sunda Wiwitan di Jawa Barat, dan Hindu Bali). Jurnal Penelitian Agama Hindu, 6(4), 317–327. https://doi.org/10.37329/jpah.v6i4.3043

Issue

Section

Articles