Rekontruksi Toleransi Moderasi Beragama Melalui Penguatan Kearifan Lokal di Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan

Authors

  • I Wayan Wirata Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Keywords:

Religious Moderation, Local Wisdom

Abstract

Cultural diversity in Kuripan Village is believed to be a destiny that should not be asked for, but a gift from Ida Sang Hyang Widhi Wasa. In improving the quality of religious life, religious people in West Lombok Regency always take a social-religious approach by referring to the gugon tuwon concept which is guided by regional culture and religious literature. The implementation of traditional ceremonies indicates that there is awareness of the importance of local culture in every implementation of religious ceremonies. By implementing local culture, one form of embodiment of the three foundations of Hinduism is through literature (tattwa), morals (susila), and ceremonies (upacara). Thus, a devotional path is needed that brings the Kuripan community to self-improvement both materially and spiritually. In addition, when the Maulud Prophet SAW ceremony, the Hindus help cook, welcome guests, and at the same time attend the invitation together. The existence of a sense of togetherness and brotherhood has implications for communication between citizens that is conducive and mutual respect and understanding of the importance of local customs and culture. In this study using qualitative research by answering questions by examining various activities and social interactions of people in a place and individuals who live in that place (Berg, 2001). The data collection techniques used in this study are: 1) Observation by involving researchers in the daily activities of the object under study, besides that the researcher can observe the object of research in a comprehensive manner; 2). Interviews with the aim of gathering information about the construction of religious moderation tolerance; and 3) Documentation is used in this research to find documents related to research on the construction of religious moderation in Kuripan Utara Village. The results of research on the construction of religious tolerance are friendly/simakrama, mutual assistance and mutual cooperation, the implementation of religious ceremonies, and the assistance of religious institutions. While the factors include history, humanity, religion, culture, and education and their implications through togetherness towards kinship, peace, and unity.

References

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwibowo, S. (2016). Membangun pendidikan karakter generasi muda melalui budaya kearifan lokal di era global. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 3(01).

Faisal, Sanafiah. (2001). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Geerttz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hadi, S., & Bayu, Y. (2021). Membangun Kerukunan Umat Beragama melalui Model Pembelajaran PAI Berbasis Kearifan Lokal pada Penguruan Tinggi. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 23–36.

Hardianti, S. (2021). Peran Tokoh Agama Dalam Penanaman Sikap Moderasi Beragama Pada Generasi Milenial Di Borong Kapala Kab. Bantaeng. Universitas Islam Negeri Makassar.

Indayati, R. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar Islam di Tulungagung. J-MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam), 2(1), 69–92.

Mawardi, M. (2015). Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 55–66.

Muhdina, D. (2014). Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kota Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mutmainnah, F., & Purnomo, P. (2020). AKTUALISASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DESA JAMBU. Seminar Nasional Kahuripan, 56–60.

Nawawi, N. (2020). Moderasi Beragama pada Masyarakat Inklusif Kota Batu: studi konstruksi sosial. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Nisvilyah, L. (2013). Toleransi antarumat beragama dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa (studi kasus umat Islam dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto). Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 2(1), 382–396.

Rizky, L. (2018). Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam menanggulangi radikalisme di Indonesia (Studi atas program deradikalisasi pendekatan wawasan kebangsaan). Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah.

Saihu, M. M., & Aziz, A. (2020). Implementasi Metode Pendidikan Pluralisme Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Belajea: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 131–150.

Saragih, E. S. (2019). Profil Hidup Rukun Antar Umat Beragama Pada Masyarakat Kelurahan Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Jurnal Christian Humaniora, 3(1), 73–83.

Sari, A. A. P. (2021). Penerapan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Agama Islam. IAIN BENGKULU.

Siswadi, G. A., & Puspadewi, I. D. A. (2020). Beragama Tanpa Rasa Takut: Upaya Menjawab Tantangan Umat Hindu Masa Kini. Nilacakra.

Solichin, M. M. (2018). Pendidikan Islam Moderat Dalam Bingkai Kearifan Lokal. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 8(1), 174–194.

Suadnyana, I. B. P. E. (2018). Nilai yang Terkandung dalam Gaguritan Mituturin Angga. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 9(2), 47–60.

Subqi, I. (2016). Pola Komunikasi Keagamaan dalam Membentuk Kepribadian Anak. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 1(2), 165–180.

Sumbulah, U. (2015). Pluralisme dan kerukunan umat beragama perspektif elite agama di Kota Malang. Analisa Journal of Social Science and Religion, 22(1), 1–13.

Supriatin, Y. M. (2012). Tradisi Lisan dan Identitas Bangsa: Studi Kasus Kampung Adat Sinarresmi, Sukabumi. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 4(3), 407–418.

Usman, S., Qodir, Z., & Hasse, J. (2014). Radikalisme agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijoyo, H. (2021). Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Melalui Program Detasering. Insan Cendekia Mandiri.

Wirata, I. W. (2022). Fenomenologi Pelaksanaan Upacara Ngaben (Pitra Yadnya) di Kota Mataram (Pendekatan Sosiologi Agama). Jurnal Penelitian Agama Hindu, 89–97.

Wonsela, N. (2017). Kontribusi Kaum Paderi dalam modernisasi pendidikan di Minangkabau abad XVII–awal abad XX. Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Downloads

Published

25-12-2022

How to Cite

Wirata, I. W. . (2022). Rekontruksi Toleransi Moderasi Beragama Melalui Penguatan Kearifan Lokal di Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan . Jurnal Penelitian Agama Hindu, 65–77. Retrieved from https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/JPAH/article/view/2161