Filosopi Kearifan Lokal Tri Hita Karana Dalam Menjaga Kelangsungan Kelompok Wanita Tani “Jempiring” Kabupaten Badung

Authors

  • I Gusti Ayu Diah Yuniti Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Anak Agung Ayu Rai Wahyuni Universitas Udayana Denpasar
  • Anak Agung Rai Tirtawati Universitas Dwijrendra Denpasar
  • Ni Wayan Suryathi Universitas Pendidikan Nasional
  • I Gde Agoes Caskara Surya Putra Universitas Mahasaraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.37329/jpah.v0i0.1618

Keywords:

Continuation of The “Jempiring” Women Farmers Group, Tri Hita Karana

Abstract

This study aims to analyze the sustainability of the “Jempiring” Women Farmers Group, Badung Regency through the implementation of tri hita karana local wisdom. This study uses secondary data sources. The types of data include qualitative data. The data analysis technique is using qualitative analysis. Based on the results of the discussion, it can be concluded that the sustainability of the Women Farmers Group (KWT) "Jempiring" in Badung Regency is still running. This is due to the belief of the group members to continue to implement the local wisdom of tri hita karana in terms of parayangan, pawongan and palemahan. The implementation of various rituals (religious ceremonies) as a form of devotion to Ida Hang Hyang Widhi Waca, for the yadnya human ceremony, as well as for the implementation of the nyomia butha kala ceremony, continues.

References

Agung, A., & Sugianthara, G. (2015). Implementasi Tri Hita Karana Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Bali Dalam Menjaga Eksistensi Bali Sebagai Pulau Taman. Prodi. Arsitektur Pertamanan Fak. Pertanian Universitas Udayana Denpasar.

Berger, P. dan L. T. (1990). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan (diterjemahkan dari buku asli the Social Construction of Reality oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES., 23(2), 117–120.

Boye, D. M. (Terjemahan). (2009). Misteri Kode Samurai Jepang. Yogyakarta: Penerbit Gara Ilmu Yogyakarta., 3(3), 103–112.

Donder, I. K. (2017). Unsur-unsur Sain dan Teknologi dalam Ritual Hindu. Surabaya: Wordd Hindu Parisad Dan Paramita, 7(1), 1. https://doi.org/10.23887/vjra.v7i1.20737.

Ervinawati, V., Fatmawati, & L, E. I. (2015). Peranan Kelompok Wanita Tani Perdesaan Dalam Menunjang Pendapatan Keluarga (Di Dusun Beringin Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat). Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSS-2015, 39, 1–4.

Gorda, I. G. N. (2003). Membudayakan Kerja Berdasarkan Dharma. Singaraja: Pusat Kajian Hindu. Budaya dan Perilaku Organisasi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma., 1(1), 1–14. https://doi.org/ 10.20885/ cantrik.vol1.iss1.art1.

Indonesia, P. R. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial [JDIH ...Https://Peraturan.Bpk.Go.Id, 0365.

Junaid, I. (2018). Analisis Data Kualitatif Dalam Penelitian Pariwisata. 10(01), 59–74. https://doi.org/10.31219/ osf.io/npvqu.

Karyati, I. N. K., dan Suryathi, Ni Wayan. (2018). Implementasi Kearifan Lokal Tri Hita Karana Dalam Menjaga Tri Guna Karya Kintamani Bangli. Issn : 1979-3901. DwijenAGRO Vol. 8 No. 1, Mei 2018, 8(1), 35–47.

Purana, I. M. (2016). Pelaksanaan Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Umat Hindu. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya FKIP Universitas Dwijendra. ISSN NO. 2085-0018. Maret 2016., 2(2), 84–97.

Purnamasari, L. (2014). Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Bagi Aktualisasi Perempuan di Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo, Jateng. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 5(1), 43–54. http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919.

Raka, A. A. G., Parwata, I. W., & Gunawarman, A. A. G. R. (2017). Bali dalam Perspektif Budaya dan Pariwisata. Universitas Warmadewa Denpasar, 1, 119–153.

Ramantha, W. (2010). Kewirausahaan Hindu. Prosiding Seminar Kewirausahaan I, Pengembangan Entrepreneur Berdaya Saing Internasional Melalui Pemanfaatan Budaya Lokal. Malang, 18 (September), 75–81.

Riana, G. (2011). Dampak Penerapan Kultur Lokal Tri Hita Karana terhadap Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar. Jurnal Teknik Indonestri 13 (1): 37- 44. 1 Juni 2011. ISSN 1411-2485., 8(1), 18–25. https://doi.org/10.24843/MATRIK:JMBK.

Subagia, N. K. W., Holilloh, & Nurmalisa, Y. (2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep Tri Hita Karana Sebagai Implementasi Hukum Alam. Jurnal Kultur Demokrasi, 4(2), 103–111.

Suryathi. (2019). Kinerja Keuangan Kelompok Wanita Tani Jempiring Kabupaten Badung Berbasis Kearifan Lokal. Disertasi Universitas Udayana Denpasar, 16(3), 27–37.

Weber, M. (2006). Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar., 6(1). https://ejournal. undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/download/7221/4930

Windia, W. dan Dewi, R. K. (2007). Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana. Denpasar: Universitas Udayana., 19(2), 198–209. https://ejournal.upi.edu/index.php/manajerial/article/view/24275.

Wulandari, N. C. (2020). Implementasi Filosofi Tri Hita Karana Dalam Pelaksanaan Kegiatan Konservasi Pada Taman Nasional Bali Barat (Tnbb), Provinsi Bali. Program Studi Agrobisnis Perikanan Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Dan Kelautan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, July, 1–23.

Downloads

Published

24-01-2022

How to Cite

Diah Yuniti, I. G. A., Wahyuni, A. A. A. R., Tirtawati, A. A. R., Suryathi, N. W., & Surya Putra, I. G. A. C. (2022). Filosopi Kearifan Lokal Tri Hita Karana Dalam Menjaga Kelangsungan Kelompok Wanita Tani “Jempiring” Kabupaten Badung. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 79–88. https://doi.org/10.37329/jpah.v0i0.1618